Lawan Virus Corona, Tahanan di Turki Memproduksi 1,5 Juta Masker 

Para tahanan juga memproduksi kebutuhan medis lainnya

Jakarta, IDN Times - Pemerintah Turki meminta tahanan di negaranya membuat masker selama pandemi global virus corona atau COVID-19. Dikutip dari Daily Times, tahanan Turki di enam penjara berbeda dapat menghasilkan 1,5 juta lembar masker sekali pakai setiap bulan.

1. Tidak hanya masker, tahanan Turki juga produksi berbagai macam kebutuhan rumah sakit

Lawan Virus Corona, Tahanan di Turki Memproduksi 1,5 Juta Masker Tenaga medis sebagai garda terdepan menghadapi pasien positif COVID-19. (IDN Times/Candra Irawan)

Hal tersebut berdasarkan informasi yang disampaikan Kementerian Kehakiman negara Turki.

“Lokakarya narapidana yang baru-baru ini diluncurkan di beberapa penjara Turki berkontribusi pada produksi 80 jenis pasokan rumah sakit, termasuk masker, pakaian perawat dan ahli bedah," tulis Kementerian Kehakiman Turki melalui keterangan resminya sebagaimana dikutip Daily Times, Minggu (5/4).

Jumlah produksi tersebut dalam beberapa pekan terakhir terus bertambah jumlahnya setelah wabah COVID-19 masuk ke Turki.

2. Kasus COVID-19 di Turki mencapai 9.217

Lawan Virus Corona, Tahanan di Turki Memproduksi 1,5 Juta Masker aa.com.tr

Pada hari Minggu, pihak berwenang Turki mengkonfirmasi bahwa jumlah orang yang terinfeksi oleh virus telah meningkat menjadi 9.217, termasuk 131 kematian dan 105 pemulihan.

Setidaknya 764.866 orang di seluruh dunia telah tertular virus, di antaranya lebih dari 36.864 meninggal dan 160.148 telah pulih. Organisasi Kesehatan Dunia telah menyatakan krisis ini sebagai pandemi.

3. Pemerintah Turki mengancam produsen masker yang melakukan penimbunan

Lawan Virus Corona, Tahanan di Turki Memproduksi 1,5 Juta Masker ANTARA FOTO/REUTERS/Umit Bektas

Sebelumnya, pemerintah Turki mengancam produsen masker medis dengan melakukan penyitaan jika mereka tidak berhenti menimbun dan mulai menjual produk mereka ke kementerian kesehatan, karena jumlah kematian dari virus corona baru meningkat menjadi 30 selama akhir pekan.

Pasukan polisi Turki menggerebek pabrik-pabrik secara nasional selama akhir pekan dan memberikan peringatan kepada pemilik bisnis tentang kurangnya produk di pasar, pemerintah Turki mulai tegas dengan meningkatnya jumlah kasus COVID-19 yang telah mencapai 1.236.

Menteri Kesehatan Turki Fahrettin Koca mengatakan dalam konferensi pers bahwa pemerintah menandatangani kesepakatan dengan 20 produsen masker dan mengatakan langkah-langkah tambahan akan diambil terhadap produsen yang tidak bekerja sama.

Baca Juga: Mantan Kepala BNPT: Virus ISIS Lebih Bahaya Ketimbang Virus Corona

Topik:

  • Dwi Agustiar

Berita Terkini Lainnya