Lokasi Jatuhnya Lion Air JT 610 Disebut Warga Terkenal Angker

Banyak perahu nelayan terbalik di titik jatuhnya JT 610

Jakarta, IDN Times - Titik terakhir pesawat Lion Air JT 610 sesaat setelah hilang kontak langsung diketahui berada di perairan Tanjung Karawang, Jawa Barat. Tak beberapa lama kemudian, pada Senin (29/10) Basarnas memastikan bahwa pesawat rute Jakarta-Pangkalpinang itu jatuh di perairan Tanjung Karawang, Jawa Barat. 

Menurut warga sekitar, dahulu lokasi tersebut sempat dikenal sebagai daerah yang angker oleh masyarakat dan nelayan setempat. 

1. Kenapa disebut sebagai tempat angker?

Lokasi Jatuhnya Lion Air JT 610 Disebut Warga Terkenal AngkerIDN Times/Margith Juita Damanik

Titik jatuhnya pesawat itu disebut-sebut angker karena sering menjadi tempat berkumpul ikan-ikan besar seperti ikan hiu tutul dan jenis ikan besar lainnya.  

"Dulu sekitar tahun 1990-an, titik jatuhnya pesawat itu dikenal angker," kata Dadang (52), seorang nelayan Pakisjaya di Karawang, seperti dikutip Antara, Rabu (31/10). 

Warga setempat, Warta alias Boros juga menyebutkan dahulu sering terjadi kapal nelayan terbalik di titik jatuhnya pesawat Lion Air JT 610 itu. 

"Dari cerita-cerita orang tua dulu, daerah itu memang disebut-sebut angker," katanya. 

Baca Juga: Mengharukan: Sedihnya Curahan Hati Mantan Pramugari Lion Air 

2. Seiring waktu jadi mata pencaharian masyarakat sekitar

Lokasi Jatuhnya Lion Air JT 610 Disebut Warga Terkenal AngkerTwitter/@Sutopo_PN

Namun, seiring berjalannya waktu, meski dulu daerah itu disebut angker, kini perairan sedalam sekitar 30-35 meter itu menjadi tempat pilihan warga untuk memancing, termasuk menjadi lokasi nelayan untuk mencari ikan. 

"Kalau angker itu dulu, sekarang sudah banyak warga dan nelayan yang mencari ikan di lokasi itu," kata Boros.  

Sementara itu, sebelumnya dikabarkan pesawat Lion Air dengan Nomor Penerbangan JT 610 yang terbang dari Bandara Internasional Soekarno-Hatta Banten menuju Bandar Udara Depati Amir Pangkal Pinang dilaporkan hilang kontak pada 29 Oktober 2018 sekitar pukul 06.33 WIB. 

Pesawat berpenumpang 189 orang dengan nomor registrasi PK-LQP itu dilaporkan terakhir tertangkap radar pada koordinat 05 46.15 S - 107 07.16 E. 

Pesawat ini berangkat pada pukul 06.10 WIB dan sesuai jadwal akan tiba di Pangkal Pinang pada Pukul 07.10 WIB. Pesawat sempat meminta "return to base" sebelum akhirnya hilang dari radar. Basarnas memastikan pesawat Lion Air JT 610 jatuh di perairan Kabupaten Karawang, Jawa Barat.   

Baca Juga: Lion Air JT 610 Bermasalah Sejak Terbang dari Denpasar?

3. Hingga hari ini sudah ada 49 kantong jenazah

Lokasi Jatuhnya Lion Air JT 610 Disebut Warga Terkenal AngkerANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso

Direktur Kesiapsiagaan Basarnas Didi Hamzar mengungkapan bahwa Tim SAR Gabungan masih terus melakukan pencarian korban dan badan pesawat Lion Air JT610. Hingga hari ini, Basarnas telah menemukan sebanyak 49 kantong jenazah. 

"Hasil operasi, telah berhasil ditemukan 49 kantong jenazah yang sekarang sudah diserahkan ke DVI Polri," ujar Didi di Gedung Basarnas, Jakarta Pusat, Rabu (31/10). 

Didi memaparkan, tim SAR gabungan yang dikerahkan pada hari ketiga ini berjumlah sebanyak 1.000 orang. 

"Terdiri dari kekuatan Basarnas dan dibantu dari kekuatan TNI AL, AU, AD, Polri, KPLP, Bea Cukai kurang lebih 1.000 orang yang terbagi di air maupun di darat stand by," kata Didi.

Baca Juga: Kabar Terbaru: Tim SAR Temukan Benda Diduga Badan Lion Air JT 610

Topik:

  • Dwifantya Aquina

Berita Terkini Lainnya