Ma'ruf Amin: Sekarang Pesantren Harus Diberikan Warna Khusus

"Warna (yang) sesuai dengan tantangannya."

Jakarta, IDN Times - Wakil Presiden Ma’ruf Amin mengatakan pesantren memiliki peran penting dalam menciptakan ulama dan menyebarkan ilmu agama. Namun seiring perkembangan zaman, pesantren dituntut untuk terus berkembang sesuai dengan tantangan yang ada.

Oleh karena itu Wapres meminta pesantren bisa menjadi agen perubahan dengan melahirkan orang-orang yang mampu melakukan perbaikan.

1. Pesantren harus melahirkan orang yang mampu melakukan perbaikan sesuai perubahan zaman

Ma'ruf Amin: Sekarang Pesantren Harus Diberikan Warna KhususIlustrasi Belajar di Pesantren (IDN Times/Prayugo Utomo)

Hal tersebut disampaikan Ma’ruf saat memberikan sambutannya pada acara Haul Al-Marhumin Sesepuh dan Warga Pondok Buntet Pesantren.

"Sekarang pesantren ini harus diberikan warna khusus, warna (yang) sesuai dengan tantangannya," kata Ma’ruf Amin melalui video conference di kediaman resmi wapres, Jalan Diponegoro Nomor 2, Jakarta Pusat, Sabtu (8/8/2020) malam.

2. Pesantren harus menjaga umat dari bahaya COVID-19

Ma'ruf Amin: Sekarang Pesantren Harus Diberikan Warna KhususSuasana penjemputan santri asal Malaysia di Pondok Pesantren Al-Fatah, Temboro, Kabupaten Magetan beberapa waktu lalu. Dok.IDN Times/Gugus Tugas Covid-19 Kabupaten Magetan.

Wapres mencontohkan saat ini dunia dan Indonesia sedang menghadapi pandemik COVID-19. Karena itu pesantren bertugas menjaga umat dari bahaya buruk yang mengancam.

"Menangkal bahaya itu fardhu kifayah (wajib dilakukan namun dapat diwakilkan). (Apabila) menimbulkan bahaya yang lebih berat, bukan lagi fardhu kifayah tetapi fardhu ain (wajib dilakukan dan tidak dapat diwakilkan), bagaimana kita menangkal bahaya itu. Umat harus dijaga oleh kita sekalian," ujarnya.

3. Pesantren harus bisa memberikan pendidikan ke masyarakat terkait bahaya COVID-19

Ma'ruf Amin: Sekarang Pesantren Harus Diberikan Warna KhususPondok Pesantren Temboro (Instagram.com/alfatah_temboro_id)

Mantan Rais Aam NU itu menambahkan, pesantren juga memiliki peran menjaga cara berpikir umat. Terutama dalam menghadapi pandemik global ini. Sebab ia menilai masih banyak masyarakat yang belum peduli bahaya virus corona.

"Inilah saya kira tugas kita sekarang menjaga umat ini selain akidah (keyakinan) yang harus kita luruskan, juga menjaga umat daripada cara berpikirnya yang tidak sesuai dengan akidahnya. Kemudian juga amaliyah (tindakan) yang banyak tidak sesuai dengan akidahnya bahaya yang dihadapi umat sekarang yaitu bahaya COVID-19 dan bahaya ekonomi," tuturnya.

Baca Juga: Zona Kuning Boleh Belajar Tatap Muka, Ini Kata Menag untuk Pesantren

Topik:

  • Dwi Agustiar

Berita Terkini Lainnya