PPP Beberkan Kelemahan Prabowo-Sandiaga di Pilpres 2019

Romi yakin Jokowi-Ma'ruf bisa mengalahkan Prabowo-Sandiaga

Jakarta, IDN Times - Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Romahurmuziy meyakini pasangan Joko “Jokowi” Widodo bersama KH Ma'ruf Amin bakal meraih kemenangan dari lawannya, pasangan Prabowo Subianto dan Sandiaga Salahuddin Uno, di Pilpres 2019.

Meskipun tidak menganggap remeh, Romi--sapaan akrab Ketum PPP ini-- menilai banyak kelemahan lawan yang dinilainya menjadi poin penting bagi kemenangan pasangan petahana tersebut.

Lalu, apa saja kelemahan pasangan Prabowo-Sandiaga menurut PPP?

1. Prabowo-Sandiaga berasal dari satu partai

PPP Beberkan Kelemahan Prabowo-Sandiaga di Pilpres 2019IDN Times/Fitang Budhi Adhitia

Seperti diketahui Prabowo dan Sandiaga berada di satu naungan partai yang sama yaitu Gerindra, dimana Prabowo sebagai Ketua Umum dan Sandiaga adalah Wakil Dewan Pembina sehingga limpahan suara konstituen di pilihan legislatif tidak mempengaruhi signifikan untuk mereka berdua di Pilpres.

“Tidak ada penantang yang ringan, InsyaAllah akan menjadi lebih mudah di dalam pertarungan besok, kenapa? karena penantang berasal dari satu partai politik yang sama,” ujar Roma di DPP PPP, Jalan Diponegoro, Jakarta Pusat, Jumat (10/9).

2. Keputusan memilih pasangan yang kurang matang

PPP Beberkan Kelemahan Prabowo-Sandiaga di Pilpres 2019IDN Times/Fitang Budhi Adhitia

Kemudian ia juga melihat adanya kegamangan dari Prabowo jelang akhir masa pendaftaran capres-cawapres dalam menentukan pasangan setelah Jokowi mendeklarasikan diri bersama ketua PBNU tersebut. Romi menilai keputusan yang diambil lawannya tersebut tidak berdasarkan analisa mendalam.

“Kemudian penantang merupakan formasi yang kita tahu penyusunannya last minute sehingga memang sangat tidak optimal,” ungkapnya.

Baca Juga: 6 Orang Meninggal Dunia Akibat Gempa Susulan di Lombok

3. Tidak konsiten dalam bermain narasi

PPP Beberkan Kelemahan Prabowo-Sandiaga di Pilpres 2019IDN Times/Fitang Budhi Adhitia

Lebih jauh ia menjelaskan, mantan Danjen Kopassus ini semakin hilang arah karena tidak berhasil menjatuhkan Jokowi dengan isu agama karena telah menggandeng ulama.

“Ketiga tentu bisa dilihat ketika isu narasi yang dibawakan kawal ulama tapi ternyata siapa yang bersama ulama siapa yang meninggalkan Ijtima Ulama. Jadi saya kira dari sisi kemenangan InsyaAllah dengan dukungan seluruh masyarakat Indonesia kami memohon doa restu akan jauh lebih tinggi perolehan pak Jokowi di 2019,” harapnya.

Jokowi sendiri maju dalam Pilpres 2019 bersama KH Ma'ruf Amin dengan didukung oleh 9 partai koalisi antara lain PDIP, PKB, Gokkar, Perindo, NasDem, Hanura, PKPI, PSI, dan PPP.

Baca Juga: Terima Kado Pahit di Hari Ulang Tahun, AHY: Takdir Tak Bisa Ditolak

Topik:

  • Dwifantya Aquina

Berita Terkini Lainnya