Prediksi Para Ahli Berakhirnya Virus Corona di Indonesia, Mei-Juli?

Syaratnya adalah masyarakat harus patuh pada aturan PSBB

Jakarta, IDN Times - Para ahli kesehatan Indonesia membuat prediksi mengenai kapan pandemi virus corona atau COVID-19 di Indonesia akan berakhir. Namun, agar wabah virus corona benar-benar hilang dari bumi Indonesia, ada sejumlah syarat yang harus dipatuhi masyarakat.

Masyarakat diminta untuk menaati peraturan yang saat ini telah dibuat pemerintah pusat dan daerah, yaitu Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).

Menurut para ahli tersebut, jika masyarakat patuh terhadap anjuran pemerintah itu, wabah ini akan berakhir dalam waktu yang tidak lama lagi. Berikut ini prediksi dari sejumlah ahli kesehatan Tanah Air.

Baca Juga: Kisah Pasien COVID-19 Saksikan 2 Orang Meninggal di Ruang Isolasi

1. Eijkman memprediksi COVID-19 akan berakhir pada bulan Mei

Prediksi Para Ahli Berakhirnya Virus Corona di Indonesia, Mei-Juli?Petugas RSUD dr Koesma Tuban merapikan tempat tidur yang bakal ditempati pasien corona. IDN Times/Imron

Kepala Lembaga Biologi Molekuler Eijkman Amin Subandrio mengatakan, tidak mudah untuk memprediksi kapan COVID-19 berakhir. Dibutuhkan sejumlah skenario oleh pemerintah agar dapat memutus mata rantai penyebaran virus tersebut.

Misalnya, jika tidak ada upaya kuat yang dilakukan masyarakat mengenai jaga jarak, menggunakan masker ketika di luar rumah serta menerapkan pola hidup bersih dan sehat, maka ia menghitung kasus positif akan mencapai puluhan ribu dalam rentang waktu yang singkat.

Sebaliknya, jika masyarakat konsisten melakukan anjuran pemerintah dalam PSBB tersebut, Amin memprediksi virus ini akan berakhir pada Mei mendatang.

“Kalau kita konsisten dengan apa yang sudah kita lakukan sekarang dan semakin banyak masyarakat yang memahami dan berpartisipasi, kita bisa mengharapkan di dalam artinya puncaknya tidak terlalu tinggi dan juga akan segera turun. Kira-kira sebulan lagi (bulan Mei),” kata Amin saat dihubungi IDN Times, Kamis (16/4).

Amin menambahkan, prediksinya tersebut dapat terwujud dengan baik jika masyarakat tidak melakukan mudik pada saat liburan lebaran.

“Artinya semua yang terkait dengan kerumunan orang itu harus dihindari, dan mereka harus berupaya untuk tidak tertular dan tidak menularkan kepada orang lain, itu yang harus dipahami,” ujarnya.

2. Epidemiolog UI memprediksi COVID-19 berakhir pada bulan Juli

Prediksi Para Ahli Berakhirnya Virus Corona di Indonesia, Mei-Juli?Ilustrasi petugas medis memeriksa kondisi pasien virus corona menggunakan APD. ANTARA FOTO/Ari Bowo Sucipto

Berbeda dengan Eijkman, pakar Epidemiologi Universitas Indonesia (UI) Pandu Riono memprediksi COVID-19 di Indonesia akan berakhir lebih lama lagi, yaitu pada Juli.

Hal tersebut, kata Pandu, berdasarkan skenario permodelan yang telah dibuat olehnya beberapa waktu lalu. Ia menjelaskan, pemerintah harus menekan jumlah pasien terinfeksi pada puncak pandemi yang diprediksi akan terjadi pada bulan Mei.

Menurut Pandu, pelambatan puncak pandemi jika dibarengi dengan kebijakan pencegahan yang baik, akan bisa menekan jumlah penambahan kasus di puncak masa pandemi.

Kebijakan yang dimaksud Pandu adalah melakukan tes massal dengan lebih masif dan luas, serta memberlakukan PSBB dengan lebih baik.

"Karena tidak mungkin melakukan tes kepada semua penduduk, makanya kita melakukan PSBB. PSBB itu memang harusnya berskala besar, kalau berskala lokal Jakarta aja gak akan cukup, skala Jabodetabek aja gak akan cukup lagi sekarang,” kata Pandu saat dihubungi IDN Times, Kamis (16/4).

Jika PSBB telah dilakukan dengan baik oleh masyarakat, ia optimistis pandemi virus corona akan berakhir pada Juli mendatang.

"Ya Juli lah (berakhir), Juni sudah melandai, (kasusnya) sudah turun,” ujarnya.

Ia pun mengimbau dengan tegas kepada pemerintah untuk melakukan pencegahan secara serius melalui PSBB, agar dapat memutus mata rantai penyebaran COVID-19.

“Kalau bikin PSBB jangan hanya di atas kertas, diimplementasikan di lapangan seperti monitoring, diedukasi masyarakat. Ini semua gak ada koordinasi sepertinya gitu, lakukan koordinasi dengan semua masyarakat, ajak masyarakat, jangan dihukum tapi harus diedukasi,” imbaunya.

3. Perkumpulan Ahli Ekonomi Kesehatan Indonesia memprediksi puncak COVID-19 terjadi pada Juni

Prediksi Para Ahli Berakhirnya Virus Corona di Indonesia, Mei-Juli?Ilustrasi ruangan isolasi. (Dok. IDN Times)

Sementara Ketua Perkumpulan Ahli Ekonomi Kesehatan Indonesia Hasbullah Thabrany, justru memprediksi lain terkait berakhirnya pandemi ini. Dia mengatakan, masih panjang waktu yang dibutuhkan untuk menghentikan laju penyebaran COVID-19 di Indonesia.

Sebab, lanjutnya, masih banyak masyarakat yang tidak patuh menjalankan anjuran yang tertuang di dalam PSBB tersebut.

"Saya tidak melakukan prediksi dengan melakukan simulasi modeling kaya matematik, tapi ini feeling saya aja, feeling saya akan panjang. Penularan akan berganti terus dari satu orang ke orang lain, bisa jadi Juni baru puncaknya karena penularan tetap jalan,” kata Hasbullah saat dihubungi IDN Times, Rabu (15/4).

Mantan Guru Besar Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia ini meminta kepada pemerintah, agar memberikan sanksi tegas kepada masyarakat yang melanggar peraturan di dalam PSBB.

"Sederhana aja, tegakan hukum jaga jarak itu. Biar masyarakat ada sanksi, ya takutnya karena gak ada sanksi (PSBB) gak ada gunanya ini,” Hasbullah menegaskan.

https://www.youtube.com/embed/80zXaeFvqzo

Baca Juga: Melawan Rasa Takut, Kisah Ika Jadi Relawan Sopir Ambulans COVID-19 

Topik:

  • Sunariyah

Berita Terkini Lainnya