Siapa Sangka, 4 Politikus Muda Ini Ternyata Cucu Pahlawan Nasional

Selamat Hari Pahlawan Nasional ya

Jakarta, IDN Times - Momen Hari Pahlawan yang diperingati setiap 10 November, harus jadi motivasi lebih bagi generasi muda untuk terus menyempurnakan sistem politik di Indonesia. Tujuannya demi menyejahterakan rakyat, baik secara ekonomi maupun politik.

Dari segi ekonomi, masyarakat harus bebas dari jerat kemiskinan. Sementara dari sisi politik, masyarakat harus bebas menyuarakan pendapatnya tanpa ada diskriminasi dari pihak manapun.

Dewasa ini, tak sedikit generasi muda mendapat kesempatan mentas di panggung politik tanah air. Hal itu pun diharapkan membawa angin segar terhadap seluruh perubahan tersebut.

Menariknya, beberapa di antara mereka merupakan keturunan dari pahlawan yang dulu sempat berjuang untuk Indonesia.

Berikut ini deretan cucu pahlawan yang berkecimpung di dunia politik dan pemerintahan Indonesia.

1. Puan Maharani cucu dari Presiden Soekarno

Siapa Sangka, 4 Politikus Muda Ini Ternyata Cucu Pahlawan NasionalIDN Times/Teatrika Handiko Putri

Nama Puan Maharani sudah tak asing lagi bagi di telinga masyarakat Indonesia. Perempuan kelahiran Jakarta, 6 September 1973 itu merupakan cucu dari Presiden Indonesia pertama Sukarno. Puan adalah anak dari Presiden ke-5 Megawati Soekarnoputri dan almarhum Taufik Kiemas.

Puan banyak menduduki jabatan strategis di dunia panggung politik tanah air. Selain menjabat sebagai Ketua DPP Bidang Politik PDI Perjuangan, kini dia tengah mengemban tugas sebagai Ketua DPR RI.

Jabatan yang cukup penting lainnya, yakni Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) pun pernah dijalankan Puan pada masa pemerintahan Jokowi periode pertama.

2. Yenny Wahid cucu dari Hasyim Wahid2.Yenny Wahid cucu dari Hasyim Wahid

Siapa Sangka, 4 Politikus Muda Ini Ternyata Cucu Pahlawan NasionalANTARA FOTO/Aprillio Akbar

Zannuba Ariffah Chafsoh Rahman Wahid atau kerap disapa Yenny Wahid lahir di Jombang, Jawa Timur, 29 Oktober 1974. Ia merupakan cucu Pahlawan Nasional KH Hasyim Wahid. Yenny juga merupakan putri dari Presiden ke-4 RI, Abdurrahman Wahid atau Gus Dur dan Shinta Nuriyah.

Sebelum terjun ke dunia politik, Yenny lebih dulu menekuni profesi sebagai jurnalis. Namun, setelah Gus Dur diangkat menjadi presiden, ia mendapat jabatan sebagai Staf Khusus Presiden Bidang Komunikasi Politik.

Dia juga pernah menjabat sebagai Sekjen di Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) periode 2005-2010. Namun sebelum masa jabatan itu habis, Yenny diberhentikan pada 2008.

Saat ini, ia menjabat sebagai Komisaris Independen PT Garuda Indonesia.

Baca Juga: 6 Tokoh Akan Dianugerahi Gelar Pahlawan Nasional, Ini Daftar Namanya

3. Anies Baswedan cucu dari Abdurrahman Baswedan

Siapa Sangka, 4 Politikus Muda Ini Ternyata Cucu Pahlawan NasionalGubernur DKI Jakarta Anies Baswedan di Polda Metro Jaya (Dok.Humas Pemprov DKI Jakarta)

Anies Rasyid Baswedan atau yang lebih dikenal dengan sebutan Anies Baswedan lahir di Kuningan, Jawa Barat, 7 Mei 1969. Ia adalah cucu dari Pahlawan Nasional Abdurrahman Baswedan yang baru ditetapkan oleh Presiden Joko “Jokowi” Widodo pada November 2018 lalu.

Anies merupakan tokoh politik muda di Indonesia yang saat ini menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta yang diusung oleh Parati Gerindra dan PKS di Pilkada 2017. Namanya juga sering masuk dalam radar survei calon presiden 2024.

Sebelum menjabat sebagai orang nomor satu di DKI Jakarta, pria 49 tahun ini pernah menduduki kursi Menteri Pendidikan dan Kebudayaan pada periode 2014-2016. Tak bertahan lama, namanya digantikan Muhadjir Effendy saat perombakan kabinet pada 27 Juli 2016.

Anies sendiri merupakan seorang akademisi. Ia pernah menjabat sebagai Rektor Universitas Paramadina pada 2007. Saat itu dia yang baru berumur 38 tahun dinobatkan sebagi rektor termuda di Indonesia. Jabatannya sebagai rektor berakhir pada 2015.

4. Nadiem Makarim cucu dari Hamid Algadri

Siapa Sangka, 4 Politikus Muda Ini Ternyata Cucu Pahlawan NasionalMendikbud Nadiem Anwar Makarim dalam acara kerjasama Kemendikbud dengan Netflix (Dok.IDN Times/Biro Komunikasi dan Layanan Masyarakat Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan)

Nadiem Makarim lahir di Singapura, 4 Juli 1984. Saat ini, ia menjabat sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Republik Indonesia. Nama Nadiem dikenal luas oleh masyarakat Indonesia sebagai pendiri aplikasi transportasi daring, Gojek.

Kemahirannya dalam mengelola bisnis Gojek, mengantarkan pria keturunan Arab itu masuk dalam daftar 150 orang terkaya di Indonesia versi Majalah Globe Asia. Hingga akhirnya pada 2019, Presiden Jokowi melirik Nadiem untuk bergabung dalam Kabinet Indonesia Maju sebagai Mendikbud.

Mungkin tak banyak yang tahu jika Nadiem merupakan cucu dari tokoh perintis perjuangan kemerdekaan Indonesia, Hamid Algadri. Ia merupakan tokoh yang dikenal tak berjuang saat masa pra-kemerdekaan, kemerdekaan sampai pasca-kemerdekaan.

Sebelum Indonesia merdeka, Hamid Algadri fokus bergabung dalam organisasi, salah satunya PAI (Persatuan Arab Indonesia). Perannya saat itu adalah menyatukan golongan Arab demi persatuan Indonesia.

Saat Indonesia mendeklarasikan kemerdekaannya, Hamid Algadri dan adiknya, Ali Algadri berada di Pasuruan, Jawa Timur untuk menyebar berita penting itu di sana. Tergabung dalam Pemuda Republik Indonesia (PRI), ia dan koleganya mengibarkan Sang Merah Putih di Pasuruan.

Tepat bersamaan hal tersebut, Hamid Algadri diangkat sebagai Komite Nasional Indonesia Pusat (KNIP).

Setelah kemerdekaan, Hamid Algadri masuk dalam BP-KNIP, Pegawai Tinggi Kementerian Luar Negri, Pegawai Tinggi Sekertariat Perdana Menteri, Sekertaris Menteri Penerangan, Anggota DPR-RIS, sekjen Panitia Pembantu Perjuangan Kemerdekaan Tunisia dan Aljazair. Tak hanya itu, Hamid Algadri juga turut dalam perjajian Linggarjati, Renville dan Konferensi Meja Bundar (KMB).

Baca Juga: Keluarga Pahlawan Nasional Hidup Kekurangan, Tunjangan Mulai Rp2 Juta 

Topik:

  • Ilyas Listianto Mujib

Berita Terkini Lainnya