Strategi Pemerintah Kurangi Kasus COVID-19: Telusuri Kontak Pasien

Sebanyak 450 ribu rapid test sudah disebar ke daerah-daerah

Jakarta, IDN Times - Pemerintah terus berusaha menekan laju peningkatan kasus positif virus corona COVID-19 dengan menelusuri riwayat kontak pasien.

Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Virus Corona COVID-19 Achmad Yurianto mengatakan, hal tersebut merupakan strategi kedua pemerintah setelah pemberlakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di daerah.

“Kelompok potensial jadi sumber penularan. Di antaranya kasus positif yang kita rawat, risiko tenaga medis yang merawat pasien COVID-19, kasus di daerah sangat banyak kita temukan,” kata Yurianto dalam siaran langsung di TVRI, Rabu (8/4).

Pria yang kerap disapa Yuri ini menjelaskan, pemerintah juga mengizinkan kepada daerah untuk melakukan tes massal secara cepat dengan menggunakan rapid test. Sebanyak 450 ribu rapid test juga sudah disebarkan ke sejumlah daerah di Tanah Air.

“Tujuannya untuk melakukan penyaringan, penjaringan kasus penularan kontak pada tenaga kesehatan dan pada komunitas, di mana daerah tersebut didapati kasus positif,” ujarnya.

Lebih jauh lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga ini juga kembali mengingatkan pentingnya cuci tangan dengan menggunakan sabun. Langkah tersebut adalah upaya dasar untuk membunuh virus yang ada di tubuh kita.

“Strategi dasar ini kita perkuat dengan masker untuk semua. Kita wajib gunakan masker selama di luar rumah karena kita tidak pernah tahu orang di sekitar kita menderita COVID-19 tanpa gejala. Oleh karena itu, dengan semua memakai masker kita yakini kita akan jadi tidak rentan dalam penularan COVID-19,” imbaunya.

Baca Juga: [BREAKING] Kasus Positif Virus Corona di Indonesia Tembus 2.956 Orang

Topik:

  • Sunariyah

Berita Terkini Lainnya