Survei Indikator: Warga Lebih Prioritaskan Ekonomi daripada Kesehatan 

Banyak warga yang ingin kembali beraktivitas seperti dulu

Jakarta, IDN Times - Lembaga Survei Indikator Politik Indonesia kembali merilis hasil penelitiannya mengenai perubahan opini publik terhadap pandemik COVID-19 yang mulai bergeser dari dimensi kesehatan ke ekonomi.

Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi mengatakan, berdasarkan hasil survei yang dilakukan oleh pihaknya pada bulan Juli, sebanyak 47,9 persen masyarakat lebih memprioritaskan masalah perekonomian. Sedangkan 45 persen lainnya memilih masalah kesehatan yang harus diprioritaskan. Sementara 7 persen lainnya tidak menjawab.

1. Survei pada bulan Mei masih menunjukan masyarakat lebih memilih kesehatan daripada ekonomi

Survei Indikator: Warga Lebih Prioritaskan Ekonomi daripada Kesehatan Ilustrasi Kartu BPJS (ANTARA FOTO/FB Anggoro)

Hal tersebut, kata Burhanuddin, berbanding terbalik dengan survei yang dilakukan pada bulan Mei lalu. Sebanyak 60,7 persen memprioritaskan masalah kesehatan, sedangkan 33,9 persen memprioritaskan masalah perekonomian.

“Jadi ada perbedaan sangat tajam selama dua bulan terakhir. Di bulan Mei yang meminta masalah perekononian diprioritaskan cuma 33,9 persen, sekarang 47,9 persen. Jadi perbedaannya tidak lagi signifikan antara bulan Juli mereka yang memberikan respons apakah kesehatan atau perekonomian,” kata Burhanuddin melalui diskusi daring, Selasa (21/7/2020).

Baca Juga: Survei: Orang Kaya Juga Takut Dampak Pandemik COVID-19

2. Hasil survei menunjukan 16,9 responden mengalami PHK akibat pandemik COVID-19 ini

Survei Indikator: Warga Lebih Prioritaskan Ekonomi daripada Kesehatan Ilustrasi PHK (IDN Times/Arief Rahmat)

Di sisi lain, pandemik COVID-19 juga memberikan efek terhadap pekerjaan masyarakat. Survei pada bulan Mei, sebanyak 32 persen responden mengatakan tidak berpengaruh tapi pekerjaan mereka menjadi berkurang. Sedangkan 16,9 persen mengalami pemutusan hubungan kerja.

“Dampaknya memang cukup besar. Saya kira kita belum pernah punya pengalaman efek terhadap ekonomi sedalam ini,” ujarnya.

3. Ada 46,9 persen responden yang setuju dengan pelonggaran PSBB karena prioritas ekonomi

Survei Indikator: Warga Lebih Prioritaskan Ekonomi daripada Kesehatan Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria melakukan peninjauan PSBB di sejumlah check point (Dok. Humas Pemprov DKI Jakarta)

Dengan bergesernya prioritas masyarakat dari dimensi kesehatan ke ekonomi pada masa pandemik COVID-19 ini, responden juga mendukung upaya pemerintah terkait relaksasi Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).

Sebanyak 46,9 persen setuju dengan adanya kebijakan tersebut, dan 7,1 persen menjawab sangat setuju. Sedangkan 35,4 persen menyatakan tidak setuju dan 9,3 persen lainnya tidak menjawab.

“Jadi memang ini isu yang tidak cukup menyenangkan, Sepertinya masyarakat mulai bergeser fokusnya, saat yang sama virus corona bukan makin kurang, justru meningkat. Kita harus cari formula bagaimana menyikapi ini,” tuturnya.

Survei Indikator Politik Indonesia dilakukan melalui sambungan telepon pada 13-16 Juli 2020 dengan jumlah responden sebanyak 1.200. Sementara tingkat kepercayaan survei ini adalah 95 persen dan margin eror 2,9 persen.

Baca Juga: Survei: Rakyat Masih Puas pada Jokowi soal Penanganan Virus Corona

Topik:

  • Isidorus Rio Turangga Budi Satria

Berita Terkini Lainnya