Tampil di Google Doodle, Ini 5 Fakta Menarik Noken Papua 

Ada yang tau sejarah Noken Papua?

Jakarta, IDN Times - Ada yang istimewa pada laman utama mesin pencarian Google hari ini, Jumat (4/11/2020). Google menampilkan gambar Doodle Noken Papua, tas asli dari tanah Cendrawasih.

Dalam tampilannya, Google menggambarkan bagaimana Noken digunakan dalam kehidupan sehari-hari, membawa tanaman dan kayu sampai untuk menggendong anak.

"Doodle hari ini, ilustrasi oleh seniman dari Depok, Danu Fitra, merayakan Noken, tas hasil kerajinan tangan tradisional, yang merupakan penanda penting budaya dan sosial-ekonomi di Papua dan Papua Barat, Indonesia," tulis Google tentang Doodle ini seperti dilansir ANTARA, Jumat (4/11/2020).

Berikut ini 5 fakta menarik tentang Noken Papua yang harus kamu ketahui

1. Tas Noken terbuat dari serat kulit kayu

Tampil di Google Doodle, Ini 5 Fakta Menarik Noken Papua ANTARA FOTO/Hendrina Dian Kandipi

Noken adalah tas tradisional masyarakat Papua yang dibawa dengan menggunakan kepala dan terbuat dari serat kulit kayu. Sama dengan tas pada umumnya, Noken ini digunakan untuk membawa barang-barang kebutuhan sehari-hari.

Noken terbuat dari bahan baku kayu pohon Manduam, pohon Nawa atau Anggrek hutan dan masih banyak lagi jenis pohon yang umum digunakan.

Baca Juga: Sosok Benny Wenda, Aktivis Papua yang Disebut Provokator oleh Wiranto

2. Tas Noken dibuat oleh perempuan asli Papua

Tampil di Google Doodle, Ini 5 Fakta Menarik Noken Papua ANTARA Foto/Olha Mulalinda

Tas tradisional Noken memiliki simbol kehidupan yang baik, perdamaian, dan kesuburan bagi masyarakat di tanah Papua, terutama kebanyakan di daerah Pegunungan Tengah Papua seperti suku Mee/Ekari, Damal, Suku Yali, Dani, Suku Lani dan Bauzi.

Noken hanya bisa dibuat oleh orang perempuan asli Papua. Para wanita di Papua sejak kecil sudah harus belajar untuk membuat Noken yang melambangkan kedewasaan si perempuan itu sendiri. Perempuan yang tidak bisa membuat Noken dianggap belum dewasa dan itu merupakan syarat untuk menikah.

3. Noken biasa digunakan masyarakat Papua untuk membawa hasil pertanian

Tampil di Google Doodle, Ini 5 Fakta Menarik Noken Papua ANTARA Foto/Rico Siregar

Masyarakat Papua biasanya menggunakannya untuk membawa hasil-hasil pertanian seperti sayuran, umbi-umbian dan juga untuk membawa barang-barang dagangan ke pasar.

Noken yang berukuran besar atau biasa disebut Yatoo dipakai untuk membawa barang seperti kayu bakar, tanaman hasil panen, barang-barang belanjaan, atau bahkan digunakan untuk menggendong anak. Noken berukuran sedang biasa disebut Gapagoo digunakan untuk membawa barang-barang belanjaan dalam jumlah sedang, dan Noken berukuran kecil biasa disebut mitutee digunakan untuk membawa barang-barang pribadi.

Keunikan Noken juga difungsikan sebagai hadiah kenang-kenangan untuk tamu yang biasanya baru pertama kali menginjakkan kaki di bumi Papua dan dipakai dalam upacara.

4. Proses pembuatan Noken yang rumit memakan waktu yang lama

Tampil di Google Doodle, Ini 5 Fakta Menarik Noken Papua Ilustrasi Pulau Papua (IDN Times/Mardya Shakti)

Membuat Noken cukup rumit karena menggunakan cara manual dan tidak menggunakan mesin. Kayu tersebut diolah, dikeringkan, dipilah-pilah serat-seratnya dan kemudian dipintal secara manual menjadi tali atau benang.

Variasi warna pada Noken dibuat dari pewarna alami. Proses pembuatannya bisa mencapai 1 hingga 2 minggu, untuk Noken dengan ukuran besar, bisa mencapai satu bulan, tergantung prosesnya.

Di daerah Sauwadarek, Papua, masih bisa kita temukan pembuatan Noken secara langsung. Harga Noken disana relatif murah, antara Rp25 ribu-Rp50 ribu per buah tergantung jenis dan ukurannya.

5. Noken diakui oleh UNESCO sebagai warisan budaya Papua

Tampil di Google Doodle, Ini 5 Fakta Menarik Noken Papua un.org

Pada 4 Desember 2012, Noken ditetapkan sebagai warisan kebudayaan tak benda oleh UNESCO di Prancis. Arlet Gill sebagai ketua komite bertujuan untuk melindungi dan menggali kebudayaan yang ada dalam Noken.

Hal tersebut tentunya menjadi kebanggaan bagi Indonesia karena kebudayaan diakui oleh dunia. Yuk sama-sama kita jaga dan lestarikan kebudayaan Indonesia agar bisa terus diwarisman ke anak cucu kita.

Baca Juga: 5 Tradisi Unik dari Papua yang Jarang Diketahui Banyak Orang

Topik:

  • Umi Kalsum

Berita Terkini Lainnya