Tanggapi Sinyal Jokowi, Fadli Zon: Pak Sandi Punya Modal Politik
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Anggota Komisi I DPR Fadli Zon menanggapi isyarat Presiden Joko “Jokowi” Widodo yang ditujukan ke Sandiaga Salahuddin Uno tentang presiden 2024 mendatang. Isyarat Jokowi tersebut disampaikan di acara Himpunan Pengusaha Muda Indonesia beberapa waktu lalu.
1. Sandiaga sudah punya modal politik saat menjadi Cawapres di 2019
Fadli Zon mengatakan Sandiaga Uno sudah memiliki bekal untuk menuju kursi orang nomor satu di Tanah Air tersebut, mengingat ia juga pernah berpengalaman sebagai Cawapres pada 2019 lalu mendampingi Prabowo Subianto.
“Yan kan ini pemilu masih lama, saya pikir memang Pak Sandi punya modal politik yang cukup tinggi,” kata Fadli Zon di Kompleks DPR RI, Senayan, Jakarta Selatan, Senin (20/1).
2. Sebelum terjun ke dunia politik, seorang politikus harus memiliki modal
Fadli menjelaskan, seorang politikus sebelum terjun ke dunia politik memang harus memiliki modal, antara lain political capital, social capital, dan financial capital.
“Nah political capitalnya Bang Sandi kan cukup tinggi, cuma kan perjalanannya kita belum tahu nanti seperti apa. Nanti kita lihat lah,” ujarnya.
Editor’s picks
3. Sinyal yang diberikan Jokowi akan berdampak positif bagi karier politik Sandiaga
Mantan Wakil Ketua DPR ini mengatakan sinyal yang diberikan Jokowi tersebut akan menjadi sinyal positif bagi karier politik Sandiaga ke depan jika terus dikelola dengan baik.
“Saya kira tidak ada hal yang negatif di situ ya. Dan itu saya kira secara politik juga sangat wajar, karena kemarin kan jadi kompetitor, Pak Prabowo juga kan sudah di dalam dan jadi Menhan. Pak Sandi tidak berada di dalam, dan saya kira masih rating kan masing tinggi semuanya,” katanya.
4. Gerindra belum memikirkan penjajakan politik dengan PDI Perjuangan
Partai Gerindra sendiri, kata Fadli Zon, belum memikirkan kemungkinan melakukan penjajakan politik dengan PDI Perjuangan untuk Pilpres 2024.
“Ya kita belum tahu, nanti kita lihat aja. Tapi untuk membicarakan (koalisi) itu sekarang saya kira masih prematur. Jadi saya kira itu nanti sangat tergantung dinamika politik jelang itu yah. Saya kira masih dua tahun yang akan datang,” ujarnya.
Baca Juga: Kehadiran Menkum HAM Yasonna di Jumpa Pers PDIP Soal OTT Jadi Sorotan