[UPDATE] Ngeri, 24,3 Juta Warga Dunia Terinfeksi COVID-19

Protokol kesehatan jangan kendor ya guys

Jakarta, IDN Times - Kasus COVID-19 di dunia telah mencapai angka 24.315.055. Dari jumlah tersebut, sebanyak 17.670.473 kasus adalah closed cases atau kasus sudah selesai. Sedangkan, 6.644.582 kasus adalah active cases atau kasus yang masih aktif.

Laporan worldmeters.info per Kamis 27 Agustus 2020 pukul 07.00 WIB menyebutkan, dari 17.670.473 closed cases, sebanyak 16.841.752 kasus di antaranya sudah sembuh. Angka tersebut mencapai 95 persen dari closed cases. Sedangkan, sebanyak 828.721 kasus atau 5 persen lainnya meninggal dunia.

1. Amerika Serikat masih menjadi episentrum COVID-19 di dunia

[UPDATE] Ngeri, 24,3 Juta Warga Dunia Terinfeksi COVID-19(Gedung Putih di Washington, Amerika Serikat, Senin (20/7/2020)) ANTARA FOTO/REUTERS/Kevin Lamarque

Berdasarkan data tersebut, Amerika Serikat masih menjadi penyumbang kasus aktif COVID-19 tertinggi di dunia, dengan 5.998.301 kasus. Angka tersebut jauh melampaui negara-negara lain di dunia. 

Walau demikian, Amerika juga tercatat menjadi negara dengan kasus sembuh terbanyak, yaitu 3.296.016 kasus. Sedangkan, kasus meninggal dunia berada di angka 183.607 kasus.

Baca Juga: [LINIMASA] Perkembangan Terbaru Vaksin COVID-19 di Dunia

2. Brasil ada di urutan kedua jumlah kasus COVID-19 terbanyak di dunia

[UPDATE] Ngeri, 24,3 Juta Warga Dunia Terinfeksi COVID-19Penyemprotan Stadion Maracana, Rio de Janeiro, Brazi, saat final antara Fluminense melawan Flamengo dalam kejuaraan Carioca, pada 8 Juli 2020. ANTARA FOTO/REUTERS/Ricardo Moraes

Brasil adalah negara dengan kasus virus corona tertinggi kedua di dunia. Pasien positifnya mencapai 3.722.004 kasus. Per hari ini, Brasil terdapat penambahan 47.828 kasus positif.

Pasien meninggal dunia akibat COVID-19 di Brasil sebanyak 117.756 kasus. Sedangkan, jumlah pasien sembuh 2.908.848 kasus.

3. India berada di urutan ketiga dunia

[UPDATE] Ngeri, 24,3 Juta Warga Dunia Terinfeksi COVID-19Seorang pasien COVID-19 meletakkan kedua tangan di kepalanya (ANTARA FOTO/REUTERS/Baz Ratner)

India menjadi wilayah dengan kasus positif COVID-19 tertinggi ketiga di dunia, setelah menyalip Rusia, dengan 3.307.749 kasus. Dalam sehari, negeri Bollywood ini memiliki penambahan 75.995 kasus positif.

Kendati, India juga terus mengalami peningkatan jumlah kasus sembuh, yang kini totalnya mencapai 2.523.443 kasus. India memiliki pasien meninggal akibat COVID-19 sebanyak 60.629 kasus. Dalam sehari penambahannya bisa mencapai 1.017 kasus.

4. Total kasus positif COVID-19 di Indonesia mencapai 160.165

[UPDATE] Ngeri, 24,3 Juta Warga Dunia Terinfeksi COVID-19ilustrasi pasien sembuh dari COVID-19. ANTARA FOTO/FB Anggoro

Sementara di Indonesia, Satgas Penanganan COVID-19 meliris data perkembangan kasus COVID-19 per Rabu 26 Agustus 2020 terjadi penambahan 2.306 kasus baru. Dengan demikian total kasus mencapai 160.165 kasus.

Satgas COVID-19 juga melaporkan, jumlah pasien positif virus corona yang meninggal dunia 6.944 kasus. Angka tersebut muncul karena ada penambahan kasus meninggal sebanyak 86 orang.

Satgas Penanganan COVID-19 juga melaporkan, ada penambahan 2.542 kasus sembuh. Dengan demikian total kasus sembuh COVID-19 tembus 115.409 orang.

5. Gejala dan pencegahan virus corona

[UPDATE] Ngeri, 24,3 Juta Warga Dunia Terinfeksi COVID-19Ilustrasi (IDN Times/Rochmanudin)

Severe acute respiratory syndrome coronavirus 2 (SARS-CoV-2) yang lebih dikenal dengan nama Virus Corona adalah jenis baru dari coronavirus yang menular ke manusia. Virus ini bisa menyerang siapa saja, baik bayi, anak-anak, orang dewasa, lansia, ibu hamil, maupun ibu menyusui. Infeksi virus ini disebut COVID-19 dan pertama kali ditemukan di kota Wuhan, Tiongkok, pada akhir Desember 2019. Virus ini telah menyebar ke wilayah lain di Tiongkok dan ratusan negara, termasuk Indonesia.

Coronavirus adalah kumpulan virus yang bisa menginfeksi sistem pernapasan. Pada banyak kasus, virus ini hanya menyebabkan infeksi pernapasan ringan, seperti flu. Namun, virus ini juga bisa menyebabkan infeksi pernapasan berat, seperti infeksi paru-paru (pneumonia), Middle-East Respiratory Syndrome (MERS), dan Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS).

Hingga saat ini belum ada obat atau vaksin yang mampu membunuh Virus Corona. Kendati, persentase kesembuhan COVID-19 cukup tinggi. Di beberapa negara seperti Vietnam angka kesembuhannya mencapai 100 persen. Bahkan, beberapa pakar kesehatan menyebut COVID-19 bisa sembuh sendiri jika imun penderitanya bagus. Sebaliknya, rata-rata angka kematian akibat corona berdasarkan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) per Selasa (17/3), sebesar 4,07 persen. Sementara di Indonesia, hingga Kamis (19/3) mencapai 8,37 persen.

Bagaimana gejala virus corona? Infeksi COVID-19 bisa menyebabkan penderitanya mengalami gejala flu, seperti demam, pilek, batuk, sakit tenggorokan, dan sakit kepala atau gejala penyakit infeksi pernapasan berat, seperti demam tinggi, batuk berdahak bahkan berdarah, sesak napas, dan nyeri dada. Tapi dalam beberapa kasus, pasien positif Corona tak menunjukkan gejala khusus.

Hari pertama, penderita virus corona mengalami demam atau suhu tinggi, nyeri otot, dan batuk kering. Sebagian kecil diare atau mual beberapa hari sebelumnya. Ada juga yang hilang penciuman. Hari kelima, penderita kesulitan bernapas, terutama penderita lansia atau mereka yang memiliki penyakit kronis.

Hari ketujuh, menurut penelitian Universitas Wuhan, gejala yang dialami penderita mulai semakin parah. Penderita biasanya perlu dirawat di rumah sakit. Hari kedelapan, penderita dengan kasus yang parah memperlihatkan sindrom gangguan pernapasan akut. Paru-parunya dipenuhi cairan dan kesulitan bernapas hingga menyebabkan gagal napas.

Hari ke-10, penderita dengan kasus ringan mengalami sakit perut dan kehilangan napsu makan. Hanya sebagian penderita yang meninggal dunia. Hari ke-17, rata-rata penderita sembuh dari virus corona dan keluar dari rumah sakit.

Bagaimana mencegah virus corona? Sering Mencuci tangan pakai sabun, gunakan masker bila batuk atau pilek, mengonsumsi gizi seimbang, hati-hati kontak dengan hewan, cukup istirahat dan olahraga, jangan konsumsi daging mentah, bila batuk, pilek, dan sesak segera ke fasilitas kesehatan.

Sementara, WHO baru-baru ini menyatakan, virus corona dapat menular melalui droplet atau percikan kecil melalui mulut atau hidung. Droplet bisa bertebaran di udara dan menempel di benda hingga beberapa hari. Karena itu, sirkulasi udara di ruang tertutup lebih berisiko menularan COVID-19, seperti di ruang berpendingin. 

Jika membutuhkan beberapa nomor telepon terkait virus corona, kamu bisa menghubungi beberapa nomor penting ini, yakni Hotline kemenkes (+62 812 1212 3119, 119 ext 9, (021) 521 0411), atau mengunjungi beberapa situs terkait virus corona antara lain kemkes.go.id, arcgis.org, jakarta.go.id, healthmap.org, jabarprov.go.id, cdc.gov, jhu.edu. Kamu juga bisa mengunjungi web resmi pemerintah daerah untuk mencari informasi terkait perkembangan virus corona di daerah kamu tinggal.

Baca Juga: [LINIMASA-3] Perkembangan Terkini Pandemik COVID-19 di Indonesia

Topik:

  • Rochmanudin

Berita Terkini Lainnya