Wapres: COVID-19 dan Masalah Ekonomi Harus Dihadapi di Era New Normal
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Wakil Presiden Republik Indonesia Ma’ruf Amin, menegaskan bahwa darurat COVID-19 dan keterpurukan ekonomi harus dihadapi secara bersamaan oleh masyarakat di era new normal atau normal baru ini.
Wapres menjelaskan, jika keterpurukan ekonomi terus dibiarkan, maka akan sangat berbahaya untuk efek jangka panjangnya.
1. Darurat COVID-19 dan ekonomi harus dihadapi masyarakat secara bersamaan di era new normal
Oleh sebab itu masyarakat diminta untuk bisa beradaptasi di masa transisi normal baru yang mulai berjalan sejak hari ini. Mulai dari menggunakan transportasi umum dan bekerja di kantor untuk tetap mematuhi protokol kesehatan yang berlaku.
“Sebab kalau keterpurukan ekonomi ini kita biarkan, tidak kita tanggulangi sekarang itu bisa sangat berbahaya dan untuk melakukan pemulihannya terlalu susah, terlalu berat. Karena itu situasi ini harus dihadapi untuk dua hal itu,” kata Ma’ruf Amin saat menggelar tanya-jawab dengan awak media, Senin (8/6).
Baca Juga: Pesan Wapres ke Millennial Soal COVID-19: Jangan Pernah Merasa Aman!
2. Masyarakat harus lebih siap menghadapi new normal
Editor’s picks
Ma’ruf mengatakan, tentu situasi ini tidak mudah untuk dilakukan masyarakat mengingat dalam kurun waktu tiga bulan terakhir mereka telah menjalankan rutinitas di rumah saja seperti yang telah dianjurkan pemerintah.
“Makanya harus lebih siap masyarakat untuk bisa menjaga dirinya. Jadi sekarang ini kan relatif sudah bisa terkontrol (kasus COVID-19), sudah bisa kita memasuki new normal itu. Tetapi kuncinya adalah kepatuhan masyarakat kepada protokol kesehatan,” ujarnya.
3. Masyarakat diminta mematuhi protokol kesehatan saat melakukan salat jemaah
Mantan Rais Aam NU itu menambahkan, seiring dibukanya kembali tempat ibadah seperti masjid untuk kegiatan keagamaan, Ma’ruf meminta masyarakat agar tetap mematuhi protokol seperti menjaga jarak saat melakukan salat berjemaah.
“Harus memakai masker, membawa sajadah sendiri, kalau bisa wudhu dari rumah supaya tidak terjadi kesulitan antrean wudu. Dan jarak shaf-nya itu kalau dalam keadaan normal harus rapat, nah (new normal) ini harus berjarak,” imbaunya.
Baca Juga: Jubir Wapres Minta Lacak Pelaku Intervensi Coretan Webinar Ma'ruf Amin