Wapres Minta Masyarakat Indonesia Tetap Optimistis Lawan Virus Corona
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Wakil Presiden RI Ma’ruf Amin terus mengingatkan kepada seluruh masyarakat agar tetap optimis melawan dan memerangi virus corona atau COVID-19.
Ma’ruf mengatakan, semangat serta optimisme penting untuk terus dilakukan masyarakat mengingat masih tingginya tren penularan virus tersebut di Indonesia.
1. Dalam agama tidak boleh berputus asa, harus tetap optimis
Berdasarkan data gugus tugas nasional COVID-19 hingga Minggu 24 Mei 2020, sebanyak 22.271 orang positif terinfeksi virus tersebut.
“Tidak boleh ada pesimisme. Tidak boleh putus asa. Dalam agama tidak boleh berputus asa harus terus optimis. Kita sebagai bangsa pejuang harus punya semangat untuk mengatasi. Semangat bangkit dan bersatu untuk Indonesia lebih sehat!” Kata Ma’ruf Amin melalui keterangan tertulisnya, Senin (25/4).
Baca Juga: [WANSUS] Pakar Epidemiologi: Temuan Vaksin Tak Membuat COVID-19 Hilang
2. Pemerintah terus melakukan upaya dalam menghadapi COVID-19
Editor’s picks
Wapres menjelaskan, pemerintah telah melakukan berbagai upaya dalam menghadapi COVID-19. Di antaranya melalukan tes hingga 5.000 per hari hingga pelayanan kesehatan seperti ruang isolasi dan pengobatan.
“Kita bisa melihat dengan makin banyaknya pasien yang sembuh, makin sedikit yang meninggal. Kemudian juga melakukan pembatasan, ini juga sudah kelihatan beberapa daerah sudah mulai airnote-nya sudah di bawah satu,” ujarnya.
“Kedua, menangani dampaknya baik dampak sosial maupun ekonominya. Ekonomi melalui bansos, bantuan tunai sehingga diharapkan COVID-19 turun terus, ekonominya bisa membaik,” imbuhnya.
3. Islam mengajarkan untuk membawa kemaslahatan dan memperkecil bahaya
Menyinggung perayaan Hari Raya Idulfitri 1441 Hijriah, Ma’ruf mengakui bahwa tahun ini memang berbeda dengan sebelumnya. Sehingga, suasana Hari Raya yang biasanya dirayakan dengan gembira, maka harus disesuaikan dengan kondisi saat ini sebagaimana diajarkan dalam agama.
“Tahun ini tahun penuh bahaya karena adanya COVID-19. Karena itu, supaya tidak lakukan salat Id di masjid ataupun di lapangan karena menghindari potensi penularan. Islam itu ajaran yang membawa kemaslahatan dan memperkecil bahaya, kalau sampai itu (salat Id) dilakukan maka akan memperbesar bahaya,” tuturnya.
Baca Juga: Jubir COVID-19: Dunia Tidak Bisa Normal Seperti Dulu Lagi