Wiranto: Banyak yang Menunggangi Isu Pembakaran Bendera
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Wiranto mengundang pemimpin beberapa organisasi massa (ormas) Islam ke kantornya hari ini, Jumat (9/11). Wiranto mengadakan dialog mengenai kestabilan keamanan setelah peristiwa pembakaran bendera bertulisan kalimat tauhid di Garut, Jawa Barat.
"Pertemuan silaturahim di antara kita, di antara pimpinan Islam untuk membicangkan sesuatu yang bermanfaat kaitannya dengan kebersamaan kita sebagai satu entitas bangsa di mana sebagian besar masyarakat beragama Islam," kata Wiranto saat membuka acara dialog santai tersebut di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan, Jakarta.
1. Mengganggu kestabilan keamanan negara
Wiranto menyebut peristiwa pembakaran bendera yang sebenarnya skalanya kecil karena terjadi di kecamatan dengan pelaku tiga orang di Garut telah berkembang menjadi isu negara yang berpotensi mengganggu kestabilan keamanan negara.
"Tiga orang menyebabkan 162 juta orang kena akibatnya. Maka kami minta kearifan tokoh agama intern Islam. Antar-Islam, yang bawa bendera orang Islam, yang membakar orang Islam, mereka masing-masing punya komunitas dan perlu kearifan," kata Wiranto seperti dikutip Antara.
Baca Juga: Pembawa Bendera HTI Cuma Dihukum 3 Minggu, Wiranto: Jangan Dikompori
2. Dialog bisa membawa solusi damai
Editor’s picks
Pemerintah mengajak para pemimpin ormas menyelesaikan masalah secara bersama sebagai sesama umat Islam dan berharap dialog bisa membawa solusi damai untuk mengakhiri kegaduhan akibat pembakaran bendera tersebut.
"Karena terus terang banyak yang kemudian menunggangi," ujar Wiranto.
3. Dihadiri sejumlah pemimpin ormas Islam
Dialog yang antara lain dihadiri oleh pemimpin Pengurus Besar Nahdlatul Ulama, Majelis Ulama Indonesia, PP Muhammdiyah, Pemuda Muhammadiyah, Syarikat Islam, GP Ansor, Persaudaraan Alumni 212 serta perwakilan dari Polri, Badan Intelijen Negara, Kementerian Agama, Kementerian Dalam Negeri dan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia itu menurut Wiranto merupakan bagian dari upaya merajut kebersamaan demi negara yang stabil.
Baca Juga: Tiga Pembakar Bendera Bertuliskan Huruf Arab Dihukum Kurungan 10 Hari