Antrean Pemohon e-KTP Membludak, Risma Lakukan Sidak
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Surabaya, IDN Times - Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini melakukan inspeksi mendadak (sidak) terhadap pelayanan e-KTP Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dispendukcapil) Surabaya. Ditemani oleh Kabag Humas Muhammad Fikser dan Kadispendukcapil Suharto Wardoyo, Risma dengan setelan pakaian berwarna coklat nampak memeriksa setiap detil pelayanan e-KTP di Gedung Siola, Kamis (5/7).
Risma melakukan sidak sejak sekitar pukul 08.00 WIB dan masih berlangsung hingga berita ini diturunkan. Antrean serupa sebelumnya juga pernah terjadi menjelang Pilkada lalu.
1. Prihatin dengan antrean yang luar biasa
Fikser menyampaikan bahwa sidak yang dilakukan Risma ini atas dasar keprihatinannya terhadap antrean yang meluber sore hari kemarin (4/7). "Sudah sering ibu sidak di siola. Kita akui jumlah pemohon di siola sgt tinggi," ujarnya.
Risma memperhatikan setiap siklus pengurusan e-KTP mulai dari perekaman awal, pengurusan surat keterangan (suket), dan pencetakan e-KTP. Ia nampak tidak tenang melihat antrean pengunjung yang mencapai ratusan orang di tiap loketnya.
2. Memeriksa petugas yang melayani pemohon
Editor’s picks
Risma terlihat menghampiri petugas yang sedang melayani pemohon e-KTP namun dengan antrean yang panjang. "Ini kenapa? Kenapa kok lama? Antrenya panjang ini," ujarnya.
Terlihat dengan tidak sabar Risma mendengarkan penjelasan petugas tersebut dan meminta agar pekerjaannya dipercepat lagi.
3. Akan ubah pola pelayanan
Risma juga memperhatikan pola alur pelayanan e-KTP. Ia merasa alur tersebut terlalu berbelit sehingga membuat banyak warga menumpuk. Bersama petugas dispendukcapil yang lain, Risma mencari cara agar tumpukan ini dapat diurai.
Ia juga menitikberatkan pada pelayanan e-KTP bermasalah dan tidak bermasalah yang dijadikan satu. "Kalau memang (KTPnya) bermasalah ya masalahnya dia. Jangan yang gak bermasalah ikut antre. Itu gak fair namanya. Paham ya? Paham?," ujarnya.
4. Meminta penambahan unit komputer dan pencetak
Tak hanya pelayanan, Risma juga memeriksa ketersediaan alat untuk melayani warganya. Ketika memantau ruang pencetakan e-KTP, ia langsung meminta para petugas untuk menambah alat cetak (printer) dan unit komputer agar e-KTP dapat dicetak dalam jumlah lebih banyak.