Nasib Perempuan Bercadar Usai Rentetan Teror: Jadi Pusat Perhatian Hingga Diteriaki

Bahkan, ada yang terpaksa mencopot cadarnya

Surabaya, IDN Times - Rentetan teror yang terjadi di berbagai daerah beberapa hari terakhir lalu tak hanya menyisakan duka. Kejadian tersebut juga menimbulkan pandangan negatif bagi umat Islam, khususnya bagi mereka yang memilih bercadar. Apalagi, salah satu peledak bom di gereja jalan Diponegoro melakukan aksinya menggunakan cadar. 

Akhirnya, peristiwa teror terhadap tiga gereja di Surabaya memicu ketakutan terhadap para perempuan yang berpenampilan menggunakan cadar. Setidaknya hal tersebut dirasakan oleh beberapa perempuan. 

1. Diteriaki oleh orang tak dikenal

Nasib Perempuan Bercadar Usai Rentetan Teror: Jadi Pusat Perhatian Hingga DiteriakiIDN Times/Sukma Shakti

Alifah Rafidah (21) misalnya. Setelah tragedi bom tersebut, dia sempat keluar rumah. Pada Selasa (15/5), Alifah ke kampusnya yaitu Universitas Negeri Surabaya untuk mengurus berkas skripsi. Ketika berkunjung ke perpus, iya mengaku mendengar teriakan "Hati-hati... Itu ga bawa bom?" dari segerombolan mahasiswa yang tak ia kenal.

Kejadian serupa juga dialami oleh Linda Mangi (22). Meskipun tidak sampai diteriaki, Linda juga mendapatkan respons negatif dari masyarakat sekitar. "Pernah pas aku ke toko kue itu dilihatin banyak orang. Bahkan penjualnya juga terlihat was-was," ujarnya.

Baca juga: Cerita Adik Pelaku Bom Bali yang Kini Membina Mantan Teroris

2. Sempat tidak diperbolehkan keluar rumah

Nasib Perempuan Bercadar Usai Rentetan Teror: Jadi Pusat Perhatian Hingga DiteriakiANTARA FOTO/Andreas Fitri Atmoko

Selain respons negatif masyarakat terhadap Alifah, orangtuanya pun sempat mengkhawatirkan anak bungsunya tersebut. Setelah tragedi bom, orangtua Alifah tidak membolehkannya keluar rumah.

"Awalnya memang faktor keamanan. Eh gak taunya bomber juga berpakaian gitu (syar'i). Jadi yang namanya orang tua, ya. Takut macem-macem", kata Alifah. 

3. Menyayangkan reaksi islamophobia masyarakat

Nasib Perempuan Bercadar Usai Rentetan Teror: Jadi Pusat Perhatian Hingga DiteriakiIDN Times/Sukma Shakti

Setelah rentetan kejadian terorisme tersebut, beredar dua video viral di media sosial terkait islamophobia. Video pertama menunjukkan perlakuan aparat kepolisan yang memaksa seorang santri untuk membongkar kardusnya yang ternyata hanya berisi baju-baju. Video kedua menunjukkan seorang wanita bercadar yang dipaksa turun dari bus oleh pihak keamanan sembari menjadi tontonan masyarakat sekitar dari kejauhan seakan takut mendekat.

Linda menggambarkan kekecewaannya terhadap respons masyarakat terhadap dua orang beragama Islam tersebut. "Mereka itu jahat. Memanfaatkan isu ini untuk memojokkan kelompok dan agama tertentu", ujarnya.

4. Terpaksa copot cadar

Nasib Perempuan Bercadar Usai Rentetan Teror: Jadi Pusat Perhatian Hingga Diteriakiwww.yotube,com/Abang Ncek

Hal yang hampir sama juga dialami oleh Sofwa (18). Ia mengakui bahwa rentetan teror di Surabaya dan Sidoarjo membuatnya menjadi perhatian di tempat. "Jadi dilihatin terus. Akhirnya saya copot cadar. Pilih-pilih tempat sekarang pokoknya," ujarnya. Menurut dia, tak seharusnya masyarakat menilai perempuan hanya dari penampilan.  

Baca juga: [UPDATE] Bom Surabaya: Densus 88 Tembak Mati Satu Terduga Teroris

 

Topik:

Berita Terkini Lainnya