Ini 3 Imbauan Menhub untuk Para Pemudik

Hati-hati ya mudiknya

Surabaya, IDN Times - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengemukakan kekhawatirannya terhadap arus mudik tahun ini dalam Pengarahan Penyelenggaraan Angkutan Lebaran Terpadu di Hotel JW Marriot Surabaya, Sabtu (9/6). Ia menyampaikan pesannya untuk para pemudik Jawa Timur di hadapan jajaran Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Timur, Polda Jatim, Polres se-Jatim, dan beberapa asosiasi angkutan umum.

1. Tak ada salahnya gunakan jalan negara

Ini 3 Imbauan Menhub untuk Para PemudikIDN Times/Fitria Madia

Beroperasinya tol Jakarta-Surabaya membuat banyak warga yang akan mudik ke Surabaya memilih untuk mengakses jalan tol. Hal ini membuat khawatir Budi akan kenaikan frekuensi kendaraan di jalan tol. Oleh karenanya ia mengimbau kepada masyarakat untuk lebih memilih jalan negara daripada jalan tol. "Kepolisin dan jajarannya minta tolong ya disampaikan jangan semuanya naik tol," pintanya.

Ia menambahkan bahwa kemenhub telah secara khusus melakukan touring dari Jakarta ke Surabaya guna menunjukkan bahwa jalan negara sudah layak untuk dilalui pemudik.

2. Hindari mudik menggunakan motor

Ini 3 Imbauan Menhub untuk Para PemudikIDN Times/Fitria Madia

Budi menambahkan kekhawatiran keduanya yang cukup besar yaitu terkait kecelakaan yang melibatkan pengendara sepeda motor. Ia memaparkan data bahwa tahun lalu kecelakaan saat mudik 70 persennya melibatkan motor. "Entah itu motor dengan bus atau motor dengan motor. Pokoknya motor," ujarnya.

Ia juga was-was dengan tingginya pertumbuhan motor. Menurutnya, pertumbuhan pengguna motor yang mencapai 30 persen juga dapat meningkatkan kemungkinan kecelakaan akibat sepeda motor. "Kalau misal terpaksa naik motor, jangan lupa istirahat tiap 2 jam sekali," pesan Budi.

3. Jangan naik bus yang tidak ada stikernya

Ini 3 Imbauan Menhub untuk Para PemudikIDN Times/Fitria Madia

Ia juga mengimbau kepada masyarakat yang menggunakan angkutan kendaraan umum bus untuk memastikan bahwa bus tersebut telah dilengkapi dengan sticker. Terutama pada masyarakat yang akan berlibur ke tempat-tempat ketinggian. "Contohnya kalau orang Jawa Timur itu biasanya ke Malang," terangnya.

Stiker ini menunjukkan bus tersebut sudah melalui ramp check. Apabila belum memiliki stiker, dikhawatirkan kondisi bus tidak laik jalan seperti ban yang sudah halus atau kampas rem yang habis.

Topik:

  • Faiz Nashrillah

Berita Terkini Lainnya