Kunjungi Warga Positif COVID-19, Wawali Surabaya Jadi ODP

Ia tidak tahu kalau warga tersebut positif

Surabaya, IDN Times - Wakil Wali Kota Surabaya, Whisnu Sakti Buana menyatakan dirinya saat ini berstatus sebagai Orang Dalam Pemantauan (ODP) setelah mengunjungi warga Tegalsari yang dipulangkan dari karantina hotel. Whisnu pun menjalani karantina mandiri setelah beberapa warga diumumkan terkonfirmasi positif COVID-19.

Baca Juga: Kunjungi Warga yang Baru Diisolasi, Whisnu: Saya Ingin Dengar Langsung

1. Whisnu jalani isolasi mandiri sebagai ODP

Kunjungi Warga Positif COVID-19, Wawali Surabaya Jadi ODPWakil Wali Kota Surabaya Whisnu Sakti Buana saat menyambangi kampung yang 18 warganya sempat diisolasi di hotel, Minggu (31/5). IDN Times/Dok. Istimewa

Whisnu mengunjungi warga Tegalsari beberapa waktu lalu saat mereka dipulangkan dari hotel. Saat itu, ia tidak mengetahui bahwa beberapa warga ternyata terkonfirmasi positif. Ia pun kemudian izin kepada Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini untuk melakukan isolasi mandiri selama beberapa waktu.

"Insyallah tidak ada apa-apa. Karantina itu hal biasa. Ini risiko ketika turun menguatkan warga di perkampungan. Mendengar apa perkembangan maupun kekurangan kami di Pemerintah Kota. Mohon doanya,” tutur Wishnu, Rabu (3/6).

2. Sebut Dinas Kesehatan Surabaya kecolongan

Kunjungi Warga Positif COVID-19, Wawali Surabaya Jadi ODPWakil Wali Kota Surabaya Whisnu Sakti Buana saat menyambangi kampung yang 18 warganya sempat diisolasi di hotel, Minggu (31/5). IDN Times/Dok. Istimewa

Whisnu menuding Dinas Kesehatan Kota Surabaya kecolongan lantaran memulangkan warga yang terkonfirmasi positif COVID-19 dari karantina di hotel. Ia pun merasa menjadi salah satu korban dari kecolongan tersebut hingga saat ini berstatus sebagai ODP.

"Iya ini saya akan melaporkan kepada Bu Wali. Kenapa Dinkes bisa kecolongan. Memulangkan warganya yang masih berstatus positif,” ujarnya.

3. Fasilitas di karantina hotel dianggap tidak memadai

Kunjungi Warga Positif COVID-19, Wawali Surabaya Jadi ODPIlustrasi karantina wilayah. IDN Times/Mia Amalia

Selain itu, Whisnu menganggap fasilitas di karantina hotel tersebut tidak memadai. Warga mengeluhkan tidak adanya pendamping dari tenaga kesehatan bagi para warga yang reaktif rapid test tersebut. Selain itu beberapa fasilitas hotel juga dikomplain.

"Saya jadi tahu ternyata kondisinya seperti itu. Karena laporan yang sampai ke kami yang bagus-bagus saja. Ini temuan di lapangan,” ungkapnya.

4. Gugus Tugas sebut warga memang dipulangkan karena positif

Kunjungi Warga Positif COVID-19, Wawali Surabaya Jadi ODPWakil Sekretaris Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Irvan Widyanto

Sebelumnya, Wakil Sekretaris Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Surabaya Irvan Widyanto menjelaskan, awalnya kelima warga tersebut tergabung bersama 13 warga lainnya dari Kecamatan Tegalsari yang dinyatakan reaktif saat rapid test. Mereka pun dikarantina di sebuah hotel sembari menunggu hasil tes swab PCR keluar.

Dari awal, Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Surabaya sudah mengetahui bahwa 5 warga tersebut positif COVID-19. Oleh karenanya mereka dipulangkan dari hotel dan dilanjutkan untuk isolasi mandiri. Mereka tidak dibawa ke rumah sakit lantaran tidak bergejala. Sementara 13 warga lainnya juga dipulangkan karena hasilnya negatif.

"Memang SOP-nya seperti itu. Lama karantinanya di hotel itu relatif. Bergantung berapa lama hasil tes swabnya keluar. Justru kalau positif itu gak boleh di hotel. Kita pulangkan ya karena mereka positif. Mereka juga sudah menandatangani persetujuan untuk isolasi mandiri," ujar Irvan saat dihubungi IDN Times, Selasa (2/6).

Baca Juga: Warga Positif COVID-19 Dipulangkan dari Karantina, Ini Penjelasannya

Topik:

  • Faiz Nashrillah

Berita Terkini Lainnya