Malika, Bayi Kuda Nil Koleksi Baru Kebun Binatang Surabaya

Namanya seperti jenis kedelai hitam pilihan ya

Surabaya, IDN Times - Kebun Binatang Surabaya kini kedatangan satu anggota baru yaitu Malika, bayi kuda nil (Hippothamus Amphibius). Malika lahir pada Minggu (3/8) namun baru bisa ditemui seminggu kemudian. Dirut Perusahaan Daerah Taman Satwa (PDTS) Kebun Binatang Surabaya (KBS), Chairul Anwar menjelaskan bahwa Malika lahir dengan sehat dan selamat.

1. Menambah koleksi kuda nil

Malika, Bayi Kuda Nil Koleksi Baru Kebun Binatang SurabayaIDN Times/Fitria Madia

Kehadiran Malika dari sang Induk, Agustin (32) dan induk jantan, Ra (19) menambah koleksi kuda nil di KBS menjadi 6 ekor. Sebelumnya, Agustin telah mengalami masa kebuntingan selama 8 bulan. Setelah melahirkan, ia dan Malika mendapatkan perawatan intensif selama satu minggu di bawah pengawasan tim medis KBS. "Proses kelahiran untuk kuda nil berlangsung di kolam yang sebelumnya sudah dilakukan pengurangan debit air agar anak kuda nil aman," tambahnya.

2. Menyusul teman-teman bayinya yang lain

Malika, Bayi Kuda Nil Koleksi Baru Kebun Binatang SurabayaIDN Times/Fitria Madia

Sebelum kelahiran Malika, KBS lebih dulu mendapatkan bayi hewan yang lain yaitu bayi unta punuk satu yang bernama Aminah, Alexander seekor bayi kuda nil mini, dan 11 anak komodo yang menetas pada Februari lalu. Chairul menuturkan dirinya sangat bangga atas kelahiran bayi-bayi tersebut. Saat ini bayi-bayi tersebut sedang dalam perawatan intensif tim medis. "Terutama komodo masih kita pisah dari induknya. Kalau dijadikan satu bisa dimakan nanti," jelasnya.

Hal membanggakan lain yaitu lahirnya Aminah, unta punuk satu yang ternyata memiliki keistimewaan. Pada punuk Aminah terdapat warna putih yang berbeda dari unta lainnya. "Ini adalah suatu keajaiban. Saya belum tahu nanti identifikasi dari dokter KBS untuk pemeriksaan medis terkait penjelasan ini," tambahnya.

3. Hewan 'jomblo' lain akan segera dikawinkan

Malika, Bayi Kuda Nil Koleksi Baru Kebun Binatang SurabayaIDN Times/Fitria Madia

Chairul menambahkan bahwa saat ini KBS sedang dalam upaya untuk menekan angka jomblo dari koleksi hewan-hewannya. Pihaknya sudah berkoordinasi dengan BKSDA Jatim untuk masalah pengembangbiakan ini.

"Insyaallah tahun depan, karena mereka masih mendata jadi di dalam Asosiasi Kebun Binatang Indonesia (AKBI) ada program untuk tukar menukar satwa atau silang menyilang breeding," imbuhnya.

Chairul juga berharap agar satwa yang ditukar nanti masih dalam usia remaja. Karena berdasarkan pengalaman 10 tahun yang lalu, satwa yang dibreeding merupakan satwa berusia lanjut sehingga tingkat keproduktifitasannya kurang. Hewan yang akan dibreeding adalah Jerapah, Kapucin, Zebra, Gnu, dan Sambar.

Topik:

  • Faiz Nashrillah

Berita Terkini Lainnya