Optimis Tren Fashion 2019, Risma Panggil Pengrajin Batik Celup

Surabaya akan kuasai tren fashion 2019

Surabaya, IDN Times - Wali Kota Surabaya Tri 'Risma' Rismaharini mulai concern industri busana. Hal ini dibuktikan dengan langkah Risma membina para pengerajin batik celup (Tie dye).

"Kemarin Wali Kota Liverpool bilang ke aku kalau tahun ini memang lagi booming semua bunga-bunga. Percaya deh tahun depan itu akan tie dye," ujar Risma di Balai Kota Surabaya, Selasa (7/8).

1. Minat Liverpool tinggi

Optimis Tren Fashion 2019, Risma Panggil Pengrajin Batik CelupIDN Times/Fitria Madia

Surabaya kini mempunyai galeri khusus yang berisi produk-produk Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) Surabaya di Liverpool. Permintaan barang untuk jenis produk tie dye ini pun cukup tinggi.

"Karena kemarin Wali Kota Liverpool bilang aku pesen ini segini, yang ini segini. Tapi sampai sekarang belum dibales, gak tahu gak dibalesnya gak bisa bahasa Inggris atau apa. Makanya hari ini saya panggil," ujar Risma.

Baca Juga: Pulang dari Jepang, Risma Bawa "Oleh-oleh" Pembangunan IPAL Medis

2. Kebut pengrajin untuk akselerasi kreatifitas

Optimis Tren Fashion 2019, Risma Panggil Pengrajin Batik CelupIDN Times/Fitria Madia

Pengerajin batik tie dye yang didominasi ibu-ibu ini kini dipacu untuk mengakselerasi kreatifitas mereka, mengikuti tren yang ada di pasaran. Hal ini lantaran Risma menilai para pengerajin tie dye di Surabaya masih cenderung konvensional.

"Kita tidak boleh sekarang ini hanya membuat batik celup saja. Kita teknisnya juga harus ditingkatkan. Selain itu, desain juga harus ditingkatkan. Jadi bukan hanya sekadar membuat batik celup saja," kata dia.

3. Batik tie dye Surabaya akan kuasai pasar 2019

Optimis Tren Fashion 2019, Risma Panggil Pengrajin Batik CelupIDN Times/Fitria Madia

Dengan adanya pembinaan ini, Risma berharap para pengerajin yang berasal dari berbagai kampung di Surabaya ini dapat mengembangkan kreatifitas dan mengikuti tren yang ada. Sehingga batik tie dye Surabaya dapat menembus pasar dimana-mana pada 2019 nanti.

"Tahun depan, saya berharap ibu-ibu bisa masuk wilayah menengah atas. Saya tidak mau harga jualnya cuma Rp250 ribu. Jadi artinya, ada desain khusus, kalau ada pemesanan murah ndak apa-apa dilayani, tapi juga ada harga dengan baju yang kualitas khusus," tutur Risma.

Keren Bu Risma, semoga produk dari pengrajin batik Surabaya bisa go internasional ya guys.

Baca Juga: Temukan Bocah Tuna Netra dan Tidak Mampu, Risma Kirim Tim Dokter

Topik:

  • Rochmanudin

Berita Terkini Lainnya