Pakai Solar Cell, Traffic Light Surabaya Tak Mati Saat Listrik Padam

Meski mahal tapi banyak untungnya

Surabaya, IDN Times - Padamnya listrik di Jakarta dan sejumlah wilayah di Jawa Barat sepanjang Minggu hingga Senin ini menyebabkan lampu lalu lintas di sejumlah titik tidak berfungsi.

Akibatnya lalu lintas menjadi carut marut. Kemacetan pun terjadi di mana-mana. Setidaknya 363 personel polisi disebar untuk mengatur lalu lintas.

1. Surabaya pernah mengalami pemadaman listrik massal

Pakai Solar Cell, Traffic Light Surabaya Tak Mati Saat Listrik PadamIDN Times/Gregorius Aryodamar P

Kejadian serupa sebenarnya pernah dialami Kota Surabaya pada 2016. Saat itu puting beliung menyebabkan listrik padam di sebagian besar wilayah Kota Surabaya. Sebanyak 25 traffic light pun padam dan menyebabkan kemacetan di mana-mana.

Namun setelah 3 tahun berlalu, Kota Surabaya telah lebih siap menghadapi kemacetan akibat listrik padam. Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini memerintahkan agar sumber daya traffic light di Surabaya dialihkan menggunakan panel tenaga surya.

"Saat itu black out dan macet di mana-mana. Banyak kerugian. Akhirnya Bu Wali minta diganti pakai solar cell secara bertahap," ujar Kepala Dinas Perhubungan Kota Surabaya Irvan Wahyu Drajad ketika dihubungi IDN Times, Senin (5/8).

Baca Juga: Listrik Padam, 19 Lampu Rambu Lalu Lintas di Jakarta Belum Berfungsi

2. Ada 48 traffic light solar cell di Surabaya

Pakai Solar Cell, Traffic Light Surabaya Tak Mati Saat Listrik PadamIDN Times/Gregorius Aryodamar P

Saat ini terdapat 139 traffic light yang tersebar di penjuru Kota Surabaya. Sebanyak 48 di antaranya sudah menggunakan sumber daya tenaga surya. Irvan menargetkan tahun ini setidaknya sudah ada 49 traffic light bertenaga solar cell.

"Secara bertahap memang kita belinya. Untuk tahun 2019 ini kita menambah 15 unit," lanjutnya.

48 traffic light ini ditempatkan di simpang-simpang yang strategis rawan kemacetan seperti Jalan Darmo, Jalan Diponegoro, dan Jalan Nginden-Panjang Jiwo.

3. Traffic light solar cell memang tidak murah

Pakai Solar Cell, Traffic Light Surabaya Tak Mati Saat Listrik Padamunsplash/kenan suleymanoglu

Irvan mengatakan biaya pengadaan traffic light tenaga surya tidak murah. Dibutuhkan dana sekitar Rp150 juta per unit. Sementara untuk satu simpang dibutuhkan beberapa unit di berbagai sisi. Namun bagi Pemkot Surabaya, dana pengadaan tersebut impas dengan penghematan yang dilakukan.

"Kalau pakai listrik bisa keluar miliaran itu. Apalagi kalau musim kemarau saat panas-panasnya, penghematan bisa makin besar," terangnya.

Irvan menerangkan satu unit traffic light membutuhkan daya sekitar 2000-3000 watt. Namun setelah ada penggantian lampu menjadi LED, daya yang dibutuhkan kini sekitar 1500 watt.

4. Banyak keuntungan didapat

Pakai Solar Cell, Traffic Light Surabaya Tak Mati Saat Listrik PadamPixabay/Bernd Marczak from Berlin

Dengan adanya traffic light tenaga surya, Irvan menyebut banyak keuntungan selain penghematan. Jika listrik padam di Surabaya, titik rawan kemacetan tidak akan terimbas sehingga lalu lintas tetap lancar.

"Hal ini tentu berkaitan dengan perekonomian dan sisi kehidupan warga lain. Kalau gak macet kan enak," tuturnya.

Selain itu, ia juga tak perlu menurunkan banyak personel untuk mengatur lalu lintas. Jika menggunakan generator listrik pun, Irvan perlu menerjunkan personel untuk mengoperasikan generator tersebut.

"Belum lagi kalau mati lampu plus hujan. Susah kalau pakai genset. Kan gak boleh kena air tuh," serunya.

Tak lupa, Irvan juga menyadari penggunaan listrik tenaga surya merupakan bentuk penghematan energi menggunakan sumber daya alam terbaharui.

Baca Juga: Sosok Sripeni, Dirut PLN yang Baru Menjabat 2 Hari saat Listrik Padam

Topik:

  • Dwi Agustiar

Berita Terkini Lainnya