Surabaya Bantah Kasus Gizi Buruk "Coreng" Predikat Kota Layak Anak

Pemkot mengklaim sudah menangani dari lama

Surabaya, IDN Times - Adi Slamet Nugroho (sebelumnya ditulis Aldi Slamet Nugroho) sempat viral beberapa waktu lalu karena mengidap gizi buruk. Dalam usia 10 tahun, bocah asal Kedung Asem Surabaya ini hanya memiliki berat badan 17 kg.

Kejadian ini sempat menjadi sorotan karena Pemkot Surabaya baru saja mendapat penghargaan Kota Layak Anak dari Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak. Adi sendiri saat ini telah dirawat secara intensif di RSUD dr Soewandhie, rumah sakit milik pemkot Surabaya.

1. Bantah cacati predikat KLA

Surabaya Bantah Kasus Gizi Buruk Coreng Predikat Kota Layak AnakIDN Times/Fitria Madia

Kabag Humas Pemkot Surabaya, Muhammad Fikser membantah bahwa kasus Adi mencoreng nama Surabaya sebagai kota layak anak yang baru saja disematkan. Fikser menganggap bahwa kasus ini malah menjukkan bentuk perhatian pemkot Surabaya terhadap anak-anak. "Saat itu (dua tahun lalu) sebenarnya sudah mendapat penanganan dari puskesmas setempat dan dirujuk ke rumah sakit. Tapi orang tuanya malah memilih jalur alternatif ke luar kota Blitar, Nganjuk, dan Bangil," ujarnya, Rabu (1/8).

Menurut dia, pihak kelurahan terus membujuk agar Adi dirawat di rumah sakit hingga akhirnya kini Adi telah diserahkan ke Pemkot. "Tidak hanya itu, kakek dan nenek Adi didaftarkan penerima bantuan iuran (PBI) BPJS yang didanai oleh APBD Pemkot Surabaya. Serta, keluarga Adi ditawarkan untuk tinggal di rumah susun,” tambah Fikser.

Baca Juga: Peduli Gizi Buruk Asmat, Pegawai Pemkot Surabaya Patungan Membantu

2. Pihak RS bentuk tim khusus

Surabaya Bantah Kasus Gizi Buruk Coreng Predikat Kota Layak AnakIDN Times/Indiana Malia

Adapun Kepala Dinas Kesehatan Kota Surabaya, Febria Rachmanita menjelaskan bahwa kondisi Adi akan dipantau secara intensif oleh tim dokter selama seminggu ke depan. Hasil pemeriksaan laboratorium menyatakan kondisi Adi normal. Nafsu makan Adi pun juga tidak ada yang aneh. “Saat kita beri makan, selalu habis. Namun kami masih dalami apakah ada faktor penyakit lain yang menyebabkan berat badan Adi menurun drastis,” terangnya.

Tim khusus dokter spesialis yang menangani Adi antara lain dokter spesialis anak, spesialis rehab medik, spesialis kulit, spesialis patologi anatomi, spesialis radiologi, dan spesialis orthopedi anak. Di rumah sakit milik Pemkot Surabaya tersebut, Adi juga mendapat pengecekan laboratorium lengkap dan pemeriksaan metabolisme nutrisi.

3. Pantauan akan terus dilakukan setelah keluar RS

Surabaya Bantah Kasus Gizi Buruk Coreng Predikat Kota Layak AnakIDN Times/Rully Bunga

Selain pengobatan, lanjut Fikser, di rumah sakit Adi akan tersedia mainan edukatif. Selain itu, Pemkot menyiapkan guru khusus dari sekolah untuk memotivasi agar Adi mau bersekolah lagi.

Febria menambahkan, setelah keluar rumah sakit Adi akan diberikan formulasi gizi oleh ahli gizi dinas kesehatan Kota Surabaya yang berkoordinasi dengan ahli gizi RSUD dr. M. Soewandhie.

Baca Juga: Adi, Ironi di Tengah Penghargaan Kota Layak Anak bagi Surabaya

Topik:

  • Faiz Nashrillah

Berita Terkini Lainnya