IMS 2020: Mau Berinvestasi? Cermati 2 Hal Ini Agar Tidak Tertipu

Ekonom Adiwarman berbagi tip cara investasi aman di #IMS2020

Jakarta, IDN Times – Saat ini masyarakat sudah tidak asing dengan penawaran berbagai produk berlabel syariah. Tidak hanya pada investasi, label syariah juga kerap disematkan dalam penawaran berbagai produk, termasuk dalam penjualan rumah.

Pada prinsipnya, label syariah hanya disematkan pada penawaran barang atau jasa dengan menghindari indikasi maisir, gharar, dan riba. Lewat transaksi syariah, para ekonom percaya bahwa skema tersebut akan membuat kegiatan transaksi menjadi lebih tenang dan berkah.

Namun faktanya, tidak semua produk berlabel syariah aman untuk dibeli. Ahli Ekonomi sekaligus pemilik Karim Consulting Indonesia, Adiwarman Karim mengatakan, masyarakat mesti lebih peka terhadap penawaran produk-produk tersebut.

Ada beberapa hal yang perlu dicermati sebelum seseorang bertransaksi, baik secara syariah maupun konvensional. 

Tips pertama adalah menolak setiap transaksi dengan penawaran keuntungan di luar akal sehat. “Kalau ada orang yang mengiming-imingi dengan keuntungan yang gak masuk akal, abaikan saja,” tutur Adiwarman saat berbicara di panggung Hijrah, acara Indonesia Millennial Summit 2020 by IDN Times, Jumat (17/1), di Tribrata, Jakarta..

Selanjutnya, Adiwarman berharap agar masyarakat selalu menguji legalitas lembaga keuangan yang menawarkan produk. "Urusan jasa keuangan, jangan ragu tanya izin OJK-nya," kata dia.

Tips terakhir, karena ingin sesuai dengan prinsip syariah, maka calon pembeli/nasabah berhak untuk bertanya tentang kepemilikan rekomendasi Dewan Syariah Nasional (DSN) Majelis Ulama Indonesia.

IDN Times menggelar Indonesia Millennial Summit 2020. Acara dengan tema "Shaping Indonesia's Future" ini berlangsung pada 17-18 Januari 2020 di The Tribrata, Dharmawangsa, Jakarta.

IMS 2020 menghadirkan lebih dari 60 pembicara kompeten di berbagai bidang, dari politik, ekonomi, bisnis, olahraga, budaya, lintas agama, sosial, lingkungan sampai kepemimpinan millennial.

Ajang millennial terbesar di Tanah Air ini dihadiri oleh lebih dari 4.000 pemimpin millennial. Dalam IMS 2020, IDN Times juga meluncurkan Indonesia Millennial Report 2020 yang melibatkan 5.500 responden di 11 kota di Indonesia. Survei yang dilakukan oleh IDN Research Institute bersama Nielsen bertujuan untuk memahami perilaku sekaligus menepis mitos stereotip di kalangan millennial.

Simak hasilnya di IMS 2020 dan ikuti perkembangannya di IDN Times.

https://www.youtube.com/embed/RkGZhjS6uGk

Baca Juga: IMS 2020: Prosesnya Bikin Merinding! Ini Cara Hijrah Aditya Triantoro 

Topik:

  • Sunariyah

Berita Terkini Lainnya