Gempa Lombok Beruntun, Warga Mataram Pilih Bertahan di Luar Rumah

Surabaya, IDN Times - Gempa susulan secara beruntun di Lombok, Nusa Tenggara Timur (NTB) pada Minggu (19/8) malam, membuat masyarakat setempat semakin trauma dan memilih bertahan di luar rumah.
Bermula dari gempa berkekuatan 7,0 Skala Richter (SR), dan tiga gempa susulan 5,6 SR, 5,8 SR dan 5,0 SR membuat warga Lombok panik dan berhamburan ke luar rumah. Parahnya lagi, akibat gempa kali ini listrik padam dan membuat kondisi di sana gelap gulita sampai saat ini.
1. Warga Mataram masih terjaga dan bersiap mendirikan tenda

Iqbal Basyari yang berada di Mataram mengaku gempa terjadi beruntun. Akibatnya masyarakat masih terjaga dan memilih bertahan di luar rumah.
"Mereka ada yang duduk di jalan, ada yang langsung membawa terpal untuk mendirikan tenda di pinggir jalan, taman dan tanah lapang," ujar Iqbal kepada IDN Times, Minggu (19/8).
2. Mataram gelap gulita dan warga memilih bertahan di luar rumah

Basyari menuturkan meski guncangan terasa sangat besar dan beruntun, dia belum melihat tanda kerusakan. Di sekitarnya tepatnya kawasan Mataram bangunan masih berdiri kokoh.
"Iya saya belum melihat bangunan roboh di sini. Tapi warga sini masih belum berani masuk rumah, kondisi gelap" ungkap dia.
3. Warga memilih tidur seadanya di luar rumah

Sementara, Ibrahim yang berada di Lombok Barat menyebutkan di kawasannya banyak warga memilih tidur di luar rumah. Bahkan dia melihat beberapa anak memilih tidur di dekat sawah.
"Iya kondisi seperti ini tidur luar semua. Tidak berani di dalam. Ada yang tidur di tanah lapang, ada di dekat sawah juga," pungkas dia.