41 Pedagang Pasar Cempaka Putih Positif COVID-19 Usai Tes Swab

Pasar Cempaka Putih ditutup hari ini sampai Rabu

Jakarta, IDN Times - Kasus positif virus corona atau COVID-19 kembali menjangkit pedagang tradisional. Kali ini sebanyak 41 pedagang di Pasar Cempaka Putih, Jakarta Pusat, dinyatakan positif COVID-19 usai menjalani tes swab.

"Hasil swab test yang dilakukan dan ketahui dari 124 yang hadir ada 41 yang terkena atau terdampak dari pada COVID-19. Mereka saat ini isolasi mandiri," ujar Kepala Pasar Cempaka Putih, Eko Purwanto saat dihubungi pada Senin (13/7/2020).

1. Pasar ditutup 3 hari untuk sterilisasi

41 Pedagang Pasar Cempaka Putih Positif COVID-19 Usai Tes SwabIlustrasi Pasar (Antara/Livia Kristianti)

Akibat ditemukannya kasus positif, Pasar Cempaka Putih harus ditutup selama tiga hari untuk sterilisasi lokasi dan penyemprotan disinfektan. Penutupan berlangsung mulai Senin (13/7/2020).

"Penutupan sampai 3 hari, hari ini Senin, sampai Rabu. Kamis (16/7/2020) baru buka," jelasnya.

Baca Juga: Anies Ungkap 4 Klaster COVID-19 di Jakarta, Salah Satunya Perkantoran

2. Pedagang yang dinyatakan positif COVID-19 sudah ditangani petugas medis

41 Pedagang Pasar Cempaka Putih Positif COVID-19 Usai Tes SwabIlustrasi pasien COVID-19 (ANTARA FOTO/REUTERS/Hannah McKay)

Kepala Puskesmas Cempaka Putih Dicky mengungkapkan, para pedagang yang dinyatakan positif usai menjalani swab pada Rabu, 8 Juli 2020. Menurutnya, mereka ada yang memiliki gejala serta berkategori Orang Tanpa Gejala (OTG) dan sudah ditangani oleh tim medis.

"Ada yang beberapa ke wisma atlet dan isolasi mandiri," jelasnya.

3. Pasar disebut jadi salah satu klaster penularan COVID-19 terbesar di Jakarta

41 Pedagang Pasar Cempaka Putih Positif COVID-19 Usai Tes SwabGubernur DKI Jakarta Anies Baswedan saat memberikan keterangan pers secara virtual (Dok. Humas Pemprov DKI Jakarta)

Sebelumnya diberitakan IDN Times, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengakui bahwa salah satu tempat yang perlu diwaspadai karena menjadi klaster penularan COVID-19 di ibu kota adalah pasar.

Untuk itu, ia meminta semua pihak tidak menganggap pandemik sudah mulai mereda.

"Klaster terbesar otomatis pasien rumah sakit itu 45,26 persen. Kedua, pasien komunitas 38 persen, mereka yang berada di lingkungan kita. Lalu, di pasar itu 6,8 persen, pekerja migran 5,8 persen, dan sisanya dari perkantoran," jelas Anies dalam video yang diunggah di YouTube Pemprov DKI Jakarta, Minggu (12/7/2020).

Baca Juga: Menteri PMK Minta Pemda Perhatiakan Protokol COVID-19 di Pasar-Pasar

Topik:

  • Isidorus Rio Turangga Budi Satria

Berita Terkini Lainnya