51 Orang di Jakarta Positif COVID-19, Terbanyak di Jakarta Selatan!

51 dari 172 kasus positif virus corona ada di DKI, guys!

Jakarta, IDN Times - Berdasarkan data yang dikutip IDN Times dari situs corona.jakarta.go.id pada Selasa (17/3) ini, menyebutkan bahwa terdapat 51 orang di wilayah DKI Jakarta yang dinyatakan positif terinfeksi virus corona atau COVID-19.

Berikut penjelasannya.

1. Pasien positif paling banyak berasal dari wilayah Jakarta Selatan

51 Orang di Jakarta Positif COVID-19, Terbanyak di Jakarta Selatan!Ilustrasi (IDN Times/Sunariyah)

Dari 51 pasien positif, 24 di antaranya berdomisili di Jakarta Selatan sehingga menjadikan wilayah itu yang paling banyak di ibu kota.

Kemudian sebanyak 9 orang tercatat dari wilayah Jakarta Barat dan Utara. Sedangkan Jakarta Timur ada 5 orang dan Jakarta Pusat sebanyak 4 orang pasien positif virus corona.

Baca Juga: [BREAKING] Petugas yang Menangani COVID-19 di Jakarta Dapat Rp215 Ribu

2. Terdapat 172 pasien positif terjangkit virus corona di seluruh Indonesia

51 Orang di Jakarta Positif COVID-19, Terbanyak di Jakarta Selatan!Achmad Yurianto (Tangkapan Layar Live Streaming BNPB)

Seperti diberitakan sebelumnya oleh IDN Times, Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Virus Corona Achmad Yurianto mengatakan hingga Selasa (17/3) ini, terdapat 172 pasien yang dinyatakan positif terjangkit virus corona.

Menurutnya, kasus terbesar berasal dari DKI Jakarta.

"Dari 172 kasus, terbanyak di DKI. Kami maklumi bahwa pintu gerbang di DKI cukup besar dan mobilitas penduduk sangat tinggi serta kemungkinan terjadinya kontak dari kasus positif cukup besar," kata Yurianto di Gedung BNPB.

3. Peningkatan pasien positif terjangkit virus corona akan signifikan

51 Orang di Jakarta Positif COVID-19, Terbanyak di Jakarta Selatan!Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Virus Corona COVID-19, Achmad Yurianto (IDN Times/Irfan Fathurohman)

Yurianto menyadari bahwa peningkatan jumlah pasien positif akan cukup signifikan di Indonesia. Ia menilai alasan pertama hal itu terjadi karena tracing yang aktif dilakukan oleh pemerintah.

"Edukasi masyarakat semakin gencar dilaksanakan sehingga masyarakat pun mulai menyadari bahwa mereka pun harus waspada," ujarnya.

Alasan lainnya adalah orang-orang yang merasa melakukan kontak dengan pasien positif langsung melakukan konsultasi kepada dokter di berbagai rumah sakit.

"Dan di antara mereka tentunya ada yang yang diputuskan untuk melakukan swab dalam rangka memeriksa virusnya, ada juga yang tidak melakukan swab karena diindikasikan kontaknya tidak terlalu signifikan" lanjut Yuri.

Namun, Yuri mengatakan bahwa seluruhnya akan diedukasi mengenai virus corona. Setidaknya sampai mereka mengerti apa itu virus corona, bagaimana penularannya, dan pencegahannya.

Baca Juga: [BREAKING] Ini Alasan DKI Jakarta Punya Kasus COVID-19 Terbanyak

Topik:

  • Isidorus Rio Turangga Budi Satria

Berita Terkini Lainnya