Ada Soal Ucapan Natal dan Pacaran di Tes Wawasan Kebangsaan KPK?

Tes wawasan kebangsaan KPK menuai kontroversi

Jakarta, IDN Times - Untuk menjadi Aparatur Sipil Negara (ASN) pegawai Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) harus melalui tes wawasan kebangsaan (TWK). Sejumlah pertanyaan yang diajukan ternyata menuai kontroversi.

Seperi apa contohnya?

1. Ketua wadah pegawai KPK ditanya soal ucapan natal

Ada Soal Ucapan Natal dan Pacaran di Tes Wawasan Kebangsaan KPK?Komisi Pemberantasan Korupsi/istimewa

Ketua Wadah Pegawai KPK Yudi Purnomo dalam keterangannya mengatakan bahwa ia heran ada pertanyaan apakah dirinya mengucapkan selamat hari raya umat agama lain. Sebab, hal tersebut merupakan hal lumrah di KPK.

"Saya pikir seharusnya pewawancara sudah mendapatkan informasi bahwa di KPK mengucapkan selamat hari raya kepada rekannya yang merayakan merupakan hal biasa baik secara langsung maupun melalui Grup WhatsApp," ujarnya, Jumat (7/5/2021).

Sebagai contoh, ia terbiasa mengucapkan selamat hari natal ketika umat Kristiani merayakannya. Bahkan ia juga hadir dalam perayaan Natal di KPK bersama istrinya yang berjilbab.

"Saya sampaikan kepada pewawancara yang intinya bahwa di KPK kami walau beda agama tetap bisa kerja sama dalam memberantas korupsi. Jadi isu-isu radikal dan Taliban di luar hanya isapan jempol," ujarnya.

Baca Juga: Busyro Muqqodas: Tidak ada Taliban di KPK, Itu Hoaks Buzzer!

2. Mantan Jubir kritisi sejumlah pertanyaan dalam TWK

Ada Soal Ucapan Natal dan Pacaran di Tes Wawasan Kebangsaan KPK?(Mantan Juru bicara KPK, Febri Diansyah) ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso

Kritik terhadap tes wawasan kebangsaan juga diutarakan mantan Juru Bicara KPK Febri Diansyah. Melalui Twitternya, Febri mengungkapkan ada empat pertanyaan yang dinilai kurang pantas seperti kenapa belum menikah, bersedia jadi istri kedua atau tidak, masih berhasrat atau tidak, hingga aktivitas saat pacaran seperti apa.

"Kalau benar pertanyaan itu diajukan pewawancara pada Pegawai KPK saat tes wawasan kebangsaan, sungguh saya kehabisan kata-kata dan bingung apa sebenarnya yang dituju dan apa makna wawasan kebangsaan. Semoga ada penjelasan yg lengkap dari KPK, BKN atau Kemenpan tentang hal ini," ujarnya.

3. Tes assessment melibatkan BIN hingga BNPT

Ada Soal Ucapan Natal dan Pacaran di Tes Wawasan Kebangsaan KPK?Ketua KPK Firli Bahuri dalam Konferensi pers pengumuman ASN KPK. (IDN Times/Aryodamar)

Sebelumnya, Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron menjelaskan, proses tes assessment terbagi dalam tiga tahap. Tahap pertama adalah tes tertulis, kedua profiling, dan terakhir wawancara.

Untuk tes tertulis, penyelenggara menyediakan waktu susulan dua kali sedangkan wawancara sebanyak tiga kali susulan.

"Pelaksanaan susulan dilakukan bagi pegawai yang berhalangan hadir seperti bertugas luar kota, selesai isolasi mandiri, atau dalam kondisi tidak sehat yang diketahui oleh KPK terkait ASN," kata Ghufron.

Gufron menjelaskan, ada tiga aspek yang diukur dalam tes wawasan kebangsaan. Berikut adalah aspek yang diukur:

  1. Aspek integritas
  2. Aspek netralitas ASN
  3. Anti Radikalisme

Dalam melakukan tes, sejumlah instansi lain turut dilibatkan. Instansi itu antara lain Badan Intelijen Negara (BIN), Badan Intelijen Strategis TNI, Pusat Intelijen TNI Angkatan Darat, Dinas Psikologi TNI Angkatan Darat, dan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT).

Baca Juga: Tes Wawasan Kebangsaan Dinilai Jadi Sarana Singkirkan Pegawai KPK

Topik:

  • Dwifantya Aquina

Berita Terkini Lainnya