Agar Banyak Penumpang, Dirut LRT Jakarta Berharap Jalanan Makin Macet
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menargetkan Lintas Rel Terpadu (LRT) Jakarta mampu mengangkut 14 ribu penumpang setiap harinya.
Namun, selama fase uji coba dan operasi non-komersial berlangsung, LRT Jakarta hanya mampu mengangkut rata-rata 6.500-7000 penumpang per hari. Padahal, saat itu belum diberlakukan tarif jauh-dekat Rp5 ribu.
Baca Juga: Ini Sosok Penumpang Pertama LRT Jakarta Saat Operasi Komersial
1. Berharap jalanan macet agar beralih ke LRT Jakarta
Direktur Utama LRT Jakarta Wijanarko mengatakan, penumpang cenderung padat ketika akhir pekan. Sebab, sepanjang 5,8 Km terdapat banyak destinasi kuliner maupun belanja sehingga lalu lintas cenderung macet.
"Mereka memilih alternatif ini untuk bisa sampai ke Kelapa Gading. Semoga makin macet jadi naik ini," ujarnya di dalam kereta LRT sambil tertawa, Minggu (1/12).
2. Rata-rata penumpang saat akhir pekan cenderung naik
Editor’s picks
Wijanarko memaparkan, rata-rata penumpang LRT Jakarta ketika akhir pekan cenderung naik ketimbang hari biasa. Namun, jumlah itu masih jauh dari target.
"Sabtu-Minggu paling ramai, (rata-rata) sudah mencapai 9.000-10.000 (penumpang). Memang tantangannya berat, kami diminta untuk rata-rata 14 ribu penumpang," ujarnya.
3. LRT Jakarta tetap optimistis
Meski berat, LRT Jakarta tetap optimistis bisa mencapai target itu, walaupun lintasan fase pertama hanya sepanjang 5,8 Km.
"Kami coba akan achieve. Walaupun cuma 5,8 km kami optimistis terhadap target," ujarnya.
Baca Juga: Tanpa Anies, LRT Jakarta Syukuran Operasi Komersial