Anies Baswedan Akui Kondisi COVID-19 di Jakarta Mengkhawatirkan
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyebut kondisi pandemik virus corona di Jakarta sedang mengkhawatirkan. Sebab, dalam sepekan terakhir ini, angka positivity rate COVID-19 Jakarta mencapai 13,2 persen dan secara kumulatif 6,9 persen.
Meski begitu, kata Anies, positivity rate Jakarta masih lebih rendah ketimbang nasional.
"Mengapa ini mengkhawatirkan? Karena kapasitas rumah sakit ada batasnya. Apabila jumlah yang membutuhkan perawatan makin hari makin banyak di atas kemampuan kapasitas rumah sakit dan jumlah tenaga medis, maka kita akan menghadapi masalah besar," jelas Anies kepada wartawan, Rabu (9/9/2020).
1. Pemprov DKI Jakarta akan evaluasi dan siapkan paket kebijakan menyeluruh
Karena itu, kata Anies, Pemprov DKI Jakarta akan rapat untuk mengevaluasi semua hal terkait COVID-19 di Jakarta dan akan menyiapkan sejumlah kebijakan baru. Ia pun berharap masyarakat bias lebih disiplin menerapkan protokol kesehatan.
"Nanti sore atau malam akan kita sampaikan hasilnya," ujar Anies.
Baca Juga: Tempat Tidur ICU buat Pasien COVID-19 di Jakarta Tersisa Hanya 82 Unit
2. Kapasitas tempat tidur di rumah sakit rujukan sudah menipis
Editor’s picks
Kapasitas tempat tidur ICU dan isolasi harian rumah sakit rujukan COVID-19 di Jakarta memang menipis. Berdasarkan data yang dirilis Pemprov DKI Jakarta, hingga Minggu (6/9/2020) sebanyak 83 persen dari total 483 tempat tidur ICU khusus COVID-19 sudah terisi.
Bila dihitung, artinya sebanyak 401 tempat tidur ruang ICU khusus COVID-19 sudah terisi oleh pasien. Sehingga, hanya ada 82 tempat tidur ICU khusus COVID-19 yang tersedia di 67 rumah sakit rujukan COVID-19.
Selain itu, tempat tidur di ruang isolasi harian rumah sakit rujukan COVID-19 juga semakin menipis. Berdasarkan data terakhir yang dirilis Pemprov DKI Jakarta, hingga Minggu, 6 September 2020 sebanyak 77 persen dari total 4.456 tempat tidur isolasi khusus COVID-19 sudah terisi.
Bila dihitung, artinya ada sebanyak 3.431 tempat tidur khusus isolasi di 67 rumah sakit rujukan COVID-19 sudah terisi. Sehingga, hanya 1.025 tempat tidur isolasi yang tersisa dari 67 rumah sakit rujukan COVID-19 di ibu kota.
3. Sebanyak 48.811 orang di Jakarta telah terpapar COVID-19
Hingga Selasa, 8 September 2020, sebanyak 48.811 orang di Jakarta telah terpapar virus corona dengan kasus aktif sebanyak 11.030 orang. Dari jumlah tersebut, sebanyak 36.451 orang telah dinyatakan sembuh dan 1.330 meninggal dunia.
Pemprov DKI Jakarta juga telah melakukan tes PCR terhadap 55.424 orang dalam sepekan terakhir. Jumlah tersebut sudah melampaui standar minimum organisasi kesehatan dunia (WHO) untuk Jakarta yakni 10.645 orang per minggu per satu juta penduduk.
Baca Juga: Anies: TPU Tegal Alur Masih Bisa Tampung 3.000 Jenazah COVID-19