Anies Baswedan: Pemilihan Pemimpin Sering Berujung Konflik
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, mengakui pada proses pemilihan pemimpin di Indonesia sering terjadi konflik. Hal itu diutarakannya ketika memberi sambutan dalam konferensi wilayah XX Nahdlatul Ulama Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama DKI Jakarta, di Hotel Sultan Residence, Jakarta Pusat.
"Akhir-akhir ini, kita sering menyaksikan ketika ada sebuah proses penentuan kepemimpinan, ujungnya bukan soliditas tapi malah polarisasi, friksi, hingga konflik," kata Anies, Jumat (2/4/2021).
Baca Juga: Anies Baswedan Jadi Capres Pilihan Terbanyak Anak Muda Indonesia
1. Setiap pemilihan harusnya berujung baik dan sportif
Anies menilai tiap pemilihan pemimpin sebaiknya berujung hasil yang baik dan saling menerima kekalahan. Menurutnya, saat bersaing pun harus sportif dan berjiwa ksatria.
"Perlu kami garis bawahi, di sini persatuan merupakan hasil ikhtiar," kata Anies.
2. Anies berharap tak ada konflik di PWNU
Editor’s picks
Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan ini berharap konflik tak terjadi ketika pemilihan ketua PWNU yang akan berjalan nanti. Dia yakin apapun hasilnya akan membuat NU semakin solid
"Kita semua berharap agar peran yang selama ini dilakukan oleh para alim ulama, kiai di Jakarta bisa terus ditopang bisa terus difasilitasi bersama melalui Nahdlatul Ulama maupun dukungan dukungan dari jajaran pemerintahan," ujarnya.
3. Anies harap pimpinan PWNU 2021-2025 solid
Dia berharap konferensi wilayah NU Jakarta dapat berjalan lancar. Selain itu, dia juga berharap agar konferensi menghasilkan kepemimpinan yang solid.
"Insya Allah, ke depannya kepengurusan periode 2021-2025 bisa menjalankan tugas dengan sebaik-baiknya," jelasnya.
Baca Juga: Cerita Anies Baswedan Tak Dikenali Warga saat Makan di Warkop Burjo