Anies Beberkan Alasan Penggantian Nama OK Otrip
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta mengakhiri uji coba program integrasi angkutan umum menggunakan kartu OK Otrip. Selain itu, penggunaan nama OK Otrip juga akan dihentikan mulai Senin, (1/10).
Gubernur DKI Jakarta, Anies Baserdan mengungkapkan bahwa hal tersebut adalah tanda dimulainya babak baru pengelolaan transportasi ibu kota.
Simak berita selengkapnya.
1. Demi memunculkan brand baru yang mencerminkan transportasi berintegrasi di Jakarta
Anies mengungkapkan bahwa penggantian nama itu dilakukan demi memunculkan brand baru. Sebab, nama OK Otrip hanya digunakan selama uji coba yang berlangsung dari Januari hingga September 2018.
Rencananya nama OK Otrip akan berganti saat program tersebut sudah resmi ditetapkan oleh Pemprov DKI Jakarta. "Penamaan baru akan mencerminkan sistem transportasi terintegrasi antar moda di Jakarta," katanya di Balai Kota DKI Jakarta, Senin (1/10).
2. Meski nama dihapus, tarif masih sama
Editor’s picks
Dengan dihapusnya nama serta berakhirnya masa uji coba OK OTrip, konsumen tak perlu risau. Sebab, skema tarif yang dimiliki OK Otrip tetap bisa dinikmati seperti biasa.
Konsumen tetap bisa menggunakan bus kecil atau angkutan umum yang telah pekerja sama dengan PT Transjakarta dengan gratis. Saldo kartu OK Otrip akan terpotong maksimal Rp5 ribu ketika konsumen melanjutkan perjalanan dengan bus Transjakarta.
"Silakan pemilik kartu bisa naik angkot gratis, bayarnya saat naik bus Transjakarta," ujar Direktur Utama PT Transjakarta, Budi Kaliwono.
Baca Juga: Anies Baswedan: Lebih Cepat Dapat Wagub Lebih Baik
3. Sebelas operator kendaraan umum akan bekerja sama dengan PT Transjakarta, rute bertambah
Dalam kesempatan tersebut penandatangan nota kesepahaman tentang penyedia jasa layanan pengumpan dengan bus kecil juga dilakukan antara enam operator dengan PT Transjakarta.
Menurut Budi, sebenarnya ada lima operator lain yang bekerja sama dalam program tersebut. Namun, proses administrasinya belum selesai sehingga penandatanganan tak bisa dilakukan.
Selain itu, dia juga memastikan, nantinya program integrasi ini akan berlangsung pada 33 trayek berbeda. "Rutenya pasti nambah terus, kami akan minta arahan Dinas Perhubungan (Dishub)," ujarnya.
Berikut daftar Operator yang sudah melakukan penandatanganan nota kesepahaman dengan PT Transjakarta:
1. Budi Luhur
2. Koperasi Wahana Kalpika (KWK)
3. Lestari Sukma Perdana Kusuma
5. Purimas Jaya
6. PT Kencana Sakti Transport
Sementara, berikut adalah daftar operator yang masih menunggu penyelesaian administrasi.
1. Kompamilet Jaya
2. Komilet Jaya
3. Komika Jaya
4. Kolamas Jaya
5. Kojang Jaya
Baca Juga: Anies Hentikan Reklamasi 13 Pulau, 4 Pulau Tetap Dilanjutkan