Anies Ungkap 4 Klaster COVID-19 di Jakarta, Salah Satunya Perkantoran

Kasus COVID-19 di Jakarta hari ini meningkat dua kali lipat

Jakarta, IDN Times - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan meminta semua pihak tidak menganggap pandemik virus corona atau COVID-19 telah mereda. Terlebih pada hari ini penambahan harian kasus COVID-19 di DKI kembali memecahkan rekor terbanyak dengan jumlah 404 orang.

Anies mengungkapkan, terdapat empat kelompok klaster di Jakarta yang terpantau sejak Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) transisi dilaksanakan pada 4 Juli 2020. Salah satu klaster itu adalah perkantoran.

"Klaster terbesar otomatis pasien rumah sakit itu 45,26 persen. Kedua, pasien komunitas 38 persen, mereka yang berada di lingkungan kita. Lalu, di pasar itu 6,8 persen, pekerja migran 5,8 persen, dan sisanya dari perkantoran," jelas Anies dalam video yang diunggah pada YouTube Pemprov DKI Jakarta, Minggu (12/7/2020).

1. Sebanyak 66 persen pasien positif merupakan Orang Tanpa Gejala (OTG)

Anies Ungkap 4 Klaster COVID-19 di Jakarta, Salah Satunya PerkantoranGubernur DKI Jakarta Anies Baswedan (IDN Times/Aryodamar)

Anies menjelaskan bahwa sebanyak 66 persen pasien positif yang ditemukan Pemprov DKI Jakarta merupakan Orang Tanpa Gejala (OTG). Ia pun meminta warga hati-hati dalam beraktivitas di tengah pandemik COVID-19.

"Jadi saya ingatkan masyarakat Jakarta, kita harus hati-hati, jangan anggap enteng, jangan merasa bebas dari COVID-19. Karena kalau kondisi ini terus berlangsung bukan tidak mungkin kita akan kembali ke situasi sebelum ini," jelasnya.

Baca Juga: Daftar Lengkap 23 Klaster Penyebaran Virus Corona di DKI Jakarta

2. Kasus positif COVID-19 di Jakarta hari ini meningkat dua kali lipat

Anies Ungkap 4 Klaster COVID-19 di Jakarta, Salah Satunya PerkantoranGubernur DKI Jakarta Anies Baswedan saat memberikan keterangan pers secara virtual (Dok. Humas Pemprov DKI Jakarta)

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan 2014-2016 ini mengatakan, memang peningkatan jumlah pasien positif baru akibat meningkatnya active case finding. Namun, pada hari ini tingkat positif hari ini juga meningkat dari biasanya.

Pada 4-10 Juni 2020 terdapat 21.197 orang dites PCR dengan tingkat positif sebesar 4.4 Persen. Pada 11-17 Juni ada 27.091 orang dites PCR dan tingkat positifnya sebesar 3,1 persen.

Kemudian pada 18-24 Juni terdapat 29.873 orang di tes PCR dengan tingkat positif sebesar 3,7 persen. Pada 25 Juni - 1 Juli ada 31.085 orang dites dengan tingkat positifnya sebesar 3,9 persen. Kemudian pada 2-8 Juli sebanyak 34.007 dites, dengan tingkat positifnya sebesar 4,8 persen.

"Tapi hari ini angka positivity rate-nya itu menjadi 10,5 persen, melonjak 2 kali lipat. Ini adalah suatu peringatan bagi kita semua bahwa kita harus lebih waspada dan disiplin. Jangan anggap enteng, ringan, jangan merasa kita bebas COVID-19. Lonjakan ini peringatan untuk kita semua," ujar Anies.

3. Ada 14.361 kasus positif COVID-19 di Jakarta

Anies Ungkap 4 Klaster COVID-19 di Jakarta, Salah Satunya PerkantoranKepala Bidang Sumber Daya Kesehatan, Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta, Ani Ruspitawati (Dok. Humas Pemprov DKI Jakarta)

Sebelumnya, Kepala Bidang Sumber Daya Kesehatan, Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta, Ani Ruspitawati memaparkan, terdapat penambahan jumlah kasus positif sebanyak 404 kasus.

Sehingga, jumlah kumulatif kasus positif di wilayah DKI Jakarta pada hari ini sebanyak 14.361 kasus. Dari jumlah tersebut, 9.200 orang dinyatakan telah sembuh, sedangkan 702 orang meninggal dunia.

"Sampai dengan hari ini kami laporkan, 554 pasien masih menjalani perawatan di rumah sakit dan 3.905 orang melakukan self isolation di rumah. Sedangkan, untuk Orang Dalam Pemantauan (ODP) berjumlah 355 orang dan Pasien Dalam Pengawasan (PDP) sebanyak 734 orang," paparnya melalui keterangan tertulis.

Baca Juga: Rekor Terbanyak! Kasus COVID-19 di Jakarta Bertambah 404 Orang

Topik:

  • Dwifantya Aquina

Berita Terkini Lainnya