Cerita 2 Pria Raih Gelar Doktor Lewat Sidang Online karena COVID-19 

Sidang itu berlangsung kemarin

Jakarta, IDN Times - Virus corona atau COVID-19 yang melanda hampir seluruh belahan dunia, mengubah banyak aspek kehidupan. Sebuah sidang terbuka dalam meraih gelar doktor, menjadi salah satu yang berubah karena social distancing dan physical distancing yang diberlakukan saat ini.

Agung Nugraha dan Sulistyo meraih gelar doktor mereka dengan cara yang tak biasa. Mereka terpaksa melaksanakan sidang ujian doktor terbuka acara online melalui video conference.

Begini perjuangan sidang kedua mahasiswa Bidang Hubungan Internasional Program Pascasarjana Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Padjadjaran ini. 

1. Sidang pertama berlangsung pukul 10.00 WIB

Cerita 2 Pria Raih Gelar Doktor Lewat Sidang Online karena COVID-19 Agung Nugraha dan Sulistyo, peraih gelar doktor pertama yang digelar online, pascasarjana Universitas Padjadjaran (Dok. Istimewa)

Sidang ujian terbuka ini dipimpin oleh Dekan FISIP Universitas Padjadjaran Dr. R. Widya Setiabudi Sumadinata, M.T., M.Si (Han) selaku Ketua Sidang, yang juga menjadi anggota promotor. Sidang tersebut didampingi oleh Ketua Tim Promotor Prof. Dr. Arry Bainus, M.A, Oponen Ahli Dr. Wawan Budi Darmawan, S.IP. dan beberapa orang lainnya, serta selaku Representasi Guru Besar Prof. Dr. Nandang Alamsah Deliarnoor, SH., M.Hum.

Agung mengikuti sidang ujian terbuka dilakukan pada pukul 10.00-12.00 WIB, dilanjutkan dengan Sulistyo pada pukul 13.00-15.30 WIB. Sebelumnya, baik Agung maupun Sulistyo sudah lulus dari Sidang ujian doktor tertutup, pada 24 Januari 2020, di Ruang Sidang Program Pascasarjana FISIP Universitas Padjadjaran, Gedung A Lantai 2.

"Saya bangga kepada Agung Nugraha dan Sulistyo atas pemaparan disertasi yang kritis dan berkorelasi dengan kehidupan saat ini, serta berhasil lulus menjadi Doktor Siber pertama di Indonesia" kata Ketua Tim Promotor Sidang Ujian Doktor Terbuka Prof. Dr. Arry Bainus, M., dalam penjelasan resminya, seusai sidang, Rabu (15/4).

Baca Juga: Dewan Profesor Unpad Minta Ridwan Kamil Bangun RS Khusus COVID-19

2. Disertasi Agung berjudul "Penanggulangan Terorisme Siber pada Media Sosial di Indonesia"

Cerita 2 Pria Raih Gelar Doktor Lewat Sidang Online karena COVID-19 Agung Nugraha dan Sulistyo, peraih gelar doktor pertama yang digelar online, pascasarjana Universitas Padjadjaran (Dok. Istimewa)

Pada sidang terbuka, Agung berhasil mempertahankan disertasinya yang bertajuk “Penanggulangan Terorisme Siber pada Media Sosial di Indonesia.” Menurutnya, terorisme siber merupakan ancaman nyata bagi Indonesia.

Teknologi digital, media sosial, dan media layanan pesan telah dimanfaatkan oleh kelompok teroris dalam melakukan aktivitas kejahatan, seperti propaganda, radikalisasi, rekrutmen anggota, perencanaan serangan, sarana interaksi dan komunikasi, serta pendanaan kelompok terorisme.

Pemerintah Indonesia, menurut Agung, perlu segera merancang strategi penanggulangan ancaman siber ini. Seperti membuat regulasi keamanan siber, memperkuat kerja sama, baik dengan aktor negara dan non-negara di bidang siber, serta membangun pemahaman sosialisasi tentang bahaya terorisme siber ke masyarakat.

3. Judul disertasi Sulistyo adalah "Diplomasi Siber Indonesia dan Menghadapi Potensi Konflik Siber"

Cerita 2 Pria Raih Gelar Doktor Lewat Sidang Online karena COVID-19 Agung Nugraha dan Sulistyo, peraih gelar doktor pertama yang digelar online, pascasarjana Universitas Padjadjaran (Dok. Istimewa)

Adapun Sulistyo, berhasil mempertahankan disertasinya dengan tajuk “Diplomasi Siber Indonesia dalam Menghadapi Potensi Konflik Siber.” Dalam paparannya, dia mengatakan bahwa pemerintah Indonesia telah mengambil langkah konkret dengan membentuk Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN). Guna mencegah dan mengantisipasi munculnya potensi konflik siber,

Pemerintah Indonesia melalui BSSN melakukan diplomasi siber dengan berbagai aktor, baik aktor negara maupun non-negara. Selain itu, Sulistyo juga menambahkan bahwa rekonstruksi politik hukum diplomasi siber perlu diperkuat agar bisa beradaptasi dengan perkembangan dunia.

Peran BSSN juga sangat penting dalam pelaksanaan operasionalisasi kesepakatan-kesepakatan, guna meningkatkan kemampuan mitigasi risiko serangan siber yang dapat memicu konflik siber.

Baca Juga: ITB Berikan Gelar Doktor HC kepada Menteri PUPR Basuki Hadimuljono

Topik:

  • Anata Siregar
  • Umi Kalsum

Berita Terkini Lainnya