Cerita Warga Jakarta Kebanjiran saat Pandemik COVID-19 Belum Usai 

Sejumlah wilayah Jakarta sempat tergenang banjir hari ini

Jakarta, IDN Times - Hujan dan naiknya permukaan air di Bendungan Katulampa, Bogor, pada Senin, 21 September 2020 membuat sejumlah wilayah di Jakarta sempat tergenang banjir.

Data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta menyebutkan bahwa setidaknya ada 104 warga mengungsi di lima pos pengungsian pada Selasa (22/9/2020) per pukul 06.00 WIB.

1. Diberitahu potensi banjir dari pihak kelurahan dan pengumuman BPBD melalui pengeras suara

Cerita Warga Jakarta Kebanjiran saat Pandemik COVID-19 Belum Usai Banjir di kawasan Rawa Buaya, Jakarta Barat pada Selasa (22/9/2020) (IDN Times/Aryodamar)

Salah satu daerah tergenang banjir adalah kawasan Jl. Bojong Kavling, Rawa Buaya, Cengkareng, Jakarta Barat. Menurut warga, daerah itu langganan banjir karena konon bekas rawa dan berada di tepi Kali Angke. Ketika IDN Times datang ke lokasi Selasa (22/9/2020) pagi sekitar pukul 10.00 WIB, wilayah yang masih tergenang banjir hanya tersisa sedikit. Namun, kedalamannya diprediksi mencapai 50 cm.

Muhammad Faqih, yang telah tinggal di Rawa Buaya sejak 1997 mengatakan, warga sekitar telah diberi tahu potensi banjir melalui pengeras suara sejak Senin malam. Faqih mengaku, ia dan tetangganya jadi sempat menyelamatkan barang-barang yang berada di bawah ke atas karena peringatan itu.

"Ada imbauan akan ada air naik, di Katulampa Siaga 1," jelas Faqih ketika ditemui IDN Times, Selasa (22/9/2020).

Cerita serupa diutarakan ibu-ibu warga Pengadegan, Pancoran, Jakarta Selatan. Di kawasan tersebut ada ibu bernama Santi, Yati, Warsiti, dan Painem yang sedang ngobrol di halaman depan rumah setelah makan siang.

Mereka mengatakan, pada Senin sekitar pukul 21.00 WIB, ada pengumuman dari BPBD melalui pengeras suara serta pihak kelurahan dan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) yang berkeliling kampung meminta barang-barang diamankan dari banjir dan segera mengungsi.

"Nginep semalaman, pulang jam 10.00 WIB," jelas Warsiti.

Ternyata, banjir di kawasan tersebut tidak tinggi dan cepat surut. Hanya sebagian wilayah saja yang kebanjiran karena sangat berdekatan dengan Kali Ciliwung. Karena itu, seluruh warga yang tadinya mengungsi memutuskan kembali ke kediaman masing-masing.

"Katanya sudah aman. (Diminta) pulang saja, (karena) kalinya sudah kering," kata Yati menimpali.

Memang, ketika IDN Times datang ke Rusunawa Pegadegan sekitar pukul 14.00 WIB sudah tidak ada pengungsi. Petugas keamanan setempat mengatakan bahwa pengungsi sudah pulang sejak pagi.

"Sudah pada pulang. Poskonya sudah gak ada," jelas petugas keamanan.

Baca Juga: Jakarta Banjir, Kinerja Anies dan Jajaran Dinilai Lambat

2. Warga yang mengungsi dikelompokkan bersama keluarganya di ruang yang sama

Cerita Warga Jakarta Kebanjiran saat Pandemik COVID-19 Belum Usai Warga Pengadegan, Pancoran, Jakarta Selatan (IDN Times/Aldila Muharma)

Pandemik COVID-19 di Jakarta sendiri saat ini masih jauh dari kata reda. Apabila mengungsi, sesama warga berpotensi tidak bisa menjaga jarak sesuai protokol kesehatan.

Namun, ibu-ibu itu yakin mereka aman dari virus meski harus mengungsi. Sebab, para pengungsi ditempatkan dalam ruangan yang sama dengan keluarganya.

"Dikasih kamar, gak jadi satu di tenda gitu," jelas Yati.

3. Pemprov DKI Jakarta siapkan pengungsian dengan protokol COVID-19

Cerita Warga Jakarta Kebanjiran saat Pandemik COVID-19 Belum Usai Penghormatan terakhir Sekda DKI Jakarta, Saefullah di Balai Kota pada Rabu (16/9/2020) (Dok. Humas Pemprov DKI Jakarta)

Sebelumnya diberitakan IDN Times, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memang sempat mengungkapkan bahwa pihaknya telah menyiapkan tempat-tempat penampungan untuk warga yang terkena banjir. Tempat penampungan tersebut dibuat sedemikian rupa dengan menerapkan protokol kesehatan COVID-19.

"Selain menyediakan masker juga lokasi-lokasinya dibuat ada jaga jarak, sehingga warga juga terbebas dari potensi penularan COVID-19," ungkap Anies di Pintu Air Manggarai, Senin 21 September 2020 malam.

Secara terpisah, Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria menjelaskan bahwa Pemprov DKI Jakarta menyediakan kapasitas pengungsian dua kali lipat lebih banyak. Sebab, banjir kali ini terjadi saat pandemik COVID-19 masih belum mereda.

"Jadi kita tetap memperhatikan protokol COVID-19. Kemudian juga jajaran kami sudah siap," ungkapnya, Selasa (22/9/2020)

Baca Juga: Banjir Jakarta saat Pandemik COVID-19, Gimana Nasib Pengungsi?

Topik:

  • Isidorus Rio Turangga Budi Satria

Berita Terkini Lainnya