Dari Lem Aibon Hingga Pulpen, Ini 3 Anggaran Janggal di APBD DKI 2020

PSI temukan sejumlah anggaran janggal dalam usulan APBD DKI

Jakarta, IDN Times - Pekan lalu publik dihebohkan dengan sejumlah temuan usulan janggal anggaran dalam Kebijakan Umum Anggaran Prioritas Plafon Anggaran Sementara (KUA-PPAS) DKI Jakarta tahun anggaran 2020.

Kejanggalan tersebut diungkapkan oleh Anggota DPRD DKI Jakarta dari fraksi Partai Solidaritas Indonesia (PSI) William Aditya Sarana. Salah satu usul anggaran janggal yang ditemukan adalah pengadaan lem Aibon senilai Rp82 miliar lebih oleh Dinas Pendidikan DKI Jakarta.

Lem Aibon bukan satu-satunya anggaran janggal yang ditemukan, berikut daftarnya.

1. Pengadaan pulpen Rp214 miliar

Dari Lem Aibon Hingga Pulpen, Ini 3 Anggaran Janggal di APBD DKI 2020IDN Times/Gregorius Aryodamar P

Suku Dinas Pendidikan Wilayah I Jakarta Timur mengusulkan anggaran untuk pengadaan pulpen yang masuk dalam program belanja alat tulis kantor tahun anggaran 2020.

Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta Syaefuloh Hidayat membantah temuan William tersebut. Menurutnya anggaran pengadaan pulpen masih bersifat sementara dan akan ada penyesuaian.

"Anggaran itu juga dari suku dinas dan sementara, nanti kita akan disesuaikan dengan hasil dari sekolah untuk penyesuaian, kami tunggu tahapan," kata Syaefuloh.

Baca Juga: Anies: Sejak Tahun Lalu Saya Tahu Ada Masalah Dalam E-budgeting Ahok

2. Pengadaan 7.313 unit komputer senilai Rp121 miliar dan sejumlah unit server serta storage senilai Rp66 miliar

Dari Lem Aibon Hingga Pulpen, Ini 3 Anggaran Janggal di APBD DKI 2020IDN Times/Gregorius Aryodamar P

William juga heran dengan usul anggaran pengadaan 7.313 unit komputer senilai Rp121 miliar oleh Dinas Pendidikan serta sejumlah unit server dan storage senilai Rp66 miliar oleh Dinas Komunikasi, Informatika, dan Statistik DKI Jakarta.

Politikus termuda di DPRD DKI Jakarta tersebut mengaku sudah beberapa kali meminta eksekutif untuk membuka detail anggaran namun selalu ditolak.

"Apa yang perlu disembunyikan? Saya mau tahu yang mengusulkan siapa dan alasannya apa, nilai-nilai yang diajukan fantastis sekali. Jangan sampai DPRD hanya jadi tukang stempel Gubernur," ucap William.

3. Anggaran TGUPP Rp26,5 miliar

Dari Lem Aibon Hingga Pulpen, Ini 3 Anggaran Janggal di APBD DKI 2020IDN Times/Gregorius Aryodamar P

Tim Gubernur Untuk Percepatan Pembangunan (TGUPP) Anies juga tak terhindar dari sorotan. Dalam draf KUA-PPAS 2020 TGUPP mengajukan anggaran senilai Rp26,5 persen.

William pun pernah mengeluhkan hal tersebut beberapa waktu lalu. Menurutnya, hal tersebut tak diperlukan dan merupakan pemborosan terlebih kinerja TGUPP tak bisa diawasi DPRD.

"Banyaknya anggaran dan banyaknya personel di TGUPP itu gak mencerminkan kinerja Pak Gubernur sekarang. Jadi, sebenarnya boros-borosin anggaran," ujar dia.

"Sudah anggaran besar, hasil gak ada, kita gak bisa mengawasi. Akhirnya bisa jadi TGUPP jadi bagi-bagi kursi jabatan saja," lanjutnya.

Hal senada juga sempat dikeluhkan oleh Anggota fraksi PDI Perjuangan Agustina Hermanto atau yang akrab dengan nama panggung Tina Toon. Wanita yang juga dikenal sebagai artis itu mempertanyakan kinerja TGUPP selama dua tahun kepemimpinan Anies di Jakarta.

"Masalah TGUPP, itu kan judulnya tugas Tim Gubernur Untuk Percepatan Pembangunan, itu anggarannya yang sebelumnya di 2019 itu berapa? Outcome-nya itu apa?" tanya Tina Toon dalam rapat Komisi A DPRD DKI Jakarta, Rabu (30/10).

Bahkan, Ketua Fraksi PDI P Gembong Warsono meminta anggaran TGUPP dihapuskan dari APBD 2020. Sebab, selama dua tahun tak nampak kinerja dari TGUPP.

"Kalau diperkenankan, lebih baik sudahlah, kan efisiensi, lebih baik seluruh alokasi anggaran untuk TGUPP dinolkan," kata Gembong

Meski demikian, Gembong tak melarang Anies punya TGUPP. Namun, ia berharap gaji 67 orang TGUPP dibayar menggunakan biaya operasional gubernur ketimbang APBD.

"Kalau Pak Gubernur merasa perlu TGUPP, silakan, tapi menggunakan alokasi dana operasional gubernur, jangan menggunakan APBD," kata Gembong.

Baca Juga: Polemik Anggaran Influencer, Kadisparbud dan Kepala Bappeda DKI Mundur

Topik:

  • Dwifantya Aquina

Berita Terkini Lainnya