Di Tengah COVID-19, Pencukur Rambut Langganan Pejabat Ini Gunakan APD

Di masa PSBB Jakarta, ia justru mendapat untung lebih besar

Jakarta, IDN Times - Keputusan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menetapkan status Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di ibu kota membuat tempat bekerja Awaludin, seorang pencukur rambut di kawasan Tebet, Jakarta Selatan tak bisa beroperasi.

Meski demikian, ia tak kehilangan akal untuk mencari uang. Berbekal keahliannya, Awaludin memutuskan untuk berkeliling ke rumah-rumah konsumennya yang membutuhkan jasa cukur rambut menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) demi menjamin rasa aman konsumen dari penyebaran virus corona atau COVID-19.

1. Ide menggunakan APD baru dilakukannya

Di Tengah COVID-19, Pencukur Rambut Langganan Pejabat Ini Gunakan APDIDN Times/Aryodamar

Pria yang sudah 25 tahun menggeluti profesi sebagai pencukur rambut ini mengatakan bahwa ide menggunakan APD baru diterapkannya. Hal tersebut bermula ketika seorang langganannya mengabarkan tak bisa datang ke tempat Awaludin bekerja. Lantas, ia pun menawarkan untuk mendatangi konsumennya dengan pakaian APD.

"Ya, baru sekitar 10 hari lalu lah (mulai pakai APD)," ujarnya saat ditemui IDN Times pada Minggu (3/5) siang.

Baca Juga: Serikat Pekerja BUMN: Hari Buruh Terkelam, PHK Terbesar dalam Sejarah

2. Tak hanya pakai APD, Awaludin juga bersihkan alat-alatnya usai bekerja

Di Tengah COVID-19, Pencukur Rambut Langganan Pejabat Ini Gunakan APDIDN Times/Aryodamar

Awaludin mendapatkan APD tersebut dari rekan-rekannya. Menurutnya, saat ini APD sudah mudah didapatkan di online store dengan harga beragam mulai dari Rp75 ribu.

Tak hanya menggunakan APD, ia juga selalu menjaga kebersihan semua peralatan yang ia gunakan untuk mencukur rambut. Bahkan, ia selalu mencuci tangan sebelum dan sesudah bekerja.

"Setiap pulang saya langsung mandi, alat-alat langsung saya cuci semua," ujarnya.

3. Awaludin sudah menjadi langganan pejabat

Di Tengah COVID-19, Pencukur Rambut Langganan Pejabat Ini Gunakan APDIDN Times/Aryodamar

Pria asal Garut, Jawa Barat ini menggambarkan bagaimana kesulitan rekan-rekannya ketika Jakarta dan sejumlah wilayah menerapkan PSBB. Ketika PSBB mulai pertama kali dilakukan, ribuan rekan-rekan seprofesinya telah kembali ke Garut karena tak dapat bekerja di ibu kota.

Ia juga kasihan dengan rekan seprofesinya karena tak bisa bekerja seperti dirinya yang berkeliling ke tempat konsumennya agar bisa mendapat nafkah.

"Mereka gak punya link, susah mas," jelasnya.

Memang, meski bekerja di sebuah tempat cukur di Tebet, Jakarta Selatan, Awaludin sudah lama menggeluti profesi sebagai pencukur rambut keliling. Bahkan, ia mengaku sering memangkas rambut milik pejabat kepolisian, pemerintahan, hingga kedutaan besar.

"Kalau sama mereka, saya gak pernah mematok (harga). Dikasih berapa juga ikhlas," jelasnya.

4. Bersyukur masih bisa mencari kerja di tengah pandemik COVID-19

Di Tengah COVID-19, Pencukur Rambut Langganan Pejabat Ini Gunakan APDIDN Times/Aryodamar

Ia mengaku bersyukur karena masih bisa mencari nafkah di tengah pandemik COVID-19. Bahkan, karena pencukur rambut sedang langka, ia bisa meraup pundi-pundi rupiah lebih besar dari biasanya.

"Ya Alhamdulillah mas. Kalau biasanya kan saya kerja sama orang, ini saya sendiri dan orangnya lagi sedikit," ujarnya.

Dalam mencukur rambut keliling, biasanya ia mematok harga sekitar Rp75 ribu. Namun, tak sedikit yang sering memberinya lebih.

Baca Juga: Sri Mulyani: APD Langka Bukan karena Tidak Ada Uang untuk Beli 

Topik:

  • Dwifantya Aquina

Berita Terkini Lainnya