DKI Gunakan Utang Rp5,2 Triliun untuk Atasi Banjir, Ini Rinciannya

Pemprov DKI Jakarta dapat pinjaman Rp12,5 triliun

Jakarta, IDN Times - Pemprov DKI Jakarta berencana menggunakan Rp5,2 triliun dari total Rp12,5 triliun utang yang diberikan PT Sarana Multi Infrastruktur (PT SMI) untuk mengatasi banjir di ibu kota.

Dalam rapat yang diunggah Pemprov DKI Jakarta di YouTube, Kepala Dinas Sumber Daya Air (SDA) Juaini Yusuf mengatakan, uang tersebut akan digunakan untuk sejumlah program penanganan banjir seperti membangun polder, perbaikan pompa, hingga peningkatan kapasitas sungai dan drainase.

Baca Juga: Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung Picu Banjir di Tol Padaleunyi

1. Membangun Polder di delapan lokasi

DKI Gunakan Utang Rp5,2 Triliun untuk Atasi Banjir, Ini RinciannyaKepala Dinas Sumber Daya Air DKI Jakarta Juaini Yusuf saat meninjau Instalasi Pengolahan Air Laut di Pulau Payung, Kepulauan Seribu, Rabu (20/11) (IDN Times/Gregorius Aryodamar P)

Polder merupakan sistem drainase berbentuk sebidang dataran rendah dikelilingi tanggul. Juaini mengatakan, anggaran untuk membangun polder ini totalnya mencapai Rp785 miliar dengan rincian Rp183 miliar pada 2020, Rp443 miliar pada 2021, dan Rp160 miliar pada 2022.

"Kita akan melakukan pembuatan polder di Muara Angke, Kali Betik, di Teluk Gong, di Green Garden, di Mangga Dua, di Marunda, di Pulomas, dan di kamal," kata Juaini dalam rapat yang dikutip IDN Times, Jumat (21/8/2020).

2. Mengganti 30 unit pompa air pengendali banjir agar maksimal

DKI Gunakan Utang Rp5,2 Triliun untuk Atasi Banjir, Ini RinciannyaIDN TIMES/Gregorius Aryodamar P

Untuk merevitalisasi pompa pengendali banjir, Juaini mengatakan, pihaknya menganggarkan sebesar Rp333 miliar. Sebanyak 30 unit pompa per tahun rencananya akan diganti agar mampu mengendalikan banjir lebih maksimal.

"Seluruh perbaikan pompa baru bisa kita selesaikan timeline 2021 sampai 2030," katanya.

3. Membangun NCICD di Teluk Jakarta

DKI Gunakan Utang Rp5,2 Triliun untuk Atasi Banjir, Ini RinciannyaIDN Times/Gregorius Aryodamar P

Selain itu, Juaini mengatakan bahwa sebanyak Rp50 miliar dari utang tersebut juga akan digunakan untuk membangun National Capital Integrated Coastal Development (NCICD) yang mulai dikerjakan pada 2021. NCICD merupakan proyek tanggul laut untuk mencegah banjir rob di Teluk Jakarta.

"Tahun ini kita masih perencanaan," jelas Juaini.

4. Membeli alat ukur curah hujan dan CCTV

DKI Gunakan Utang Rp5,2 Triliun untuk Atasi Banjir, Ini RinciannyaPintu air Manggarai, Sabtu (8/2) IDN Times/Irfan Fathurohman

Pemprov DKI Jakarta rencananya juga akan membeli 45 alat ukur curah hujan, alat ukur debit air di 13 aliran sungai, dan membeli CCTV untuk 60 lokasi. Juaini mengatakan, total anggaran yang digelontorkan pada 2020 dan 2021 mencapai Rp5,6 miliar.

"Jadi, total keseluruhan anggaran yang diajukan untuk pengendalian banjir dari 2020 sampai 2022 berjumlah total Rp5,2 triliun sekian," kata Juaini.

Baca Juga: Anies Klaim Reklamasi Kawasan Ancol Bisa Cegah Banjir di DKI Jakarta

Topik:

  • Sunariyah

Berita Terkini Lainnya