DPRD DKI Bingung Anggaran Trotoar Lebih Besar dari Penanganan Banjir

DPRD bingung kenapa Anies lebih memprioritaskan trotoar

Jakarta, IDN Times - Ketua Komisi D DPRD DKI Jakarta Ida Mahmudah mengkritisi langkah Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang dianggapnya lebih memprioritaskan pembangunan trotoar dibanding penanganan banjir yang kerap datang di musim hujan.

"Kok justru program prioritas dia trotoar? Sebentar lagi banjir nih kenapa tidak konsentrasi agar waduk segera diperbaiki," kata Ida di ruang Rapat Komisi D DPRD DKI Jakarta, Senin (11/11).

1. Pemprov DKI harusnya mempercepat perbaikan waduk

DPRD DKI Bingung Anggaran Trotoar Lebih Besar dari Penanganan BanjirIDN Times/Gregorius Aryodamar P

Menurut Ida, Pemprov DKI seharusnya memprioritaskan perbaikan waduk dan aliran sungai yang ada di Ibu Kota agar dapat menampung air saat hujan sehingga meminimalisir potensi banjir.

"Harusnya kan gitu. Ini kan prioritas program nasional. Macet, banjir, ini kan harus segera diselesaikan. Tapi kalau saya melihat konsentrasinya justru di anggaran ini yang lumayan besar, di trotoar, sama di penataan RW," jelasnya.

2. Anggaran pembangunan trotoar lebih besar ketimbang penanganan banjir

DPRD DKI Bingung Anggaran Trotoar Lebih Besar dari Penanganan BanjirIDN Times/Gregorius Aryodamar P

Kepala Dinas Sumber Daya Air (SDA) Juanini Yusuf memaparkan bahwa anggaran yang diajukan Dinas Sumber Daya Air DKI Jakarta dalam Kebijakan Umum Anggaran-Plafon Prioritas Anggaran Sementara (KUA-PPAS) tahun anggaran 2020 untuk menangani banjir tak sebesar pembangunan trotoar.

Dari total anggaran untuk Dinas SDA sebesar Rp3,9 triliun, Rp 1 triliun di antaranya dialokasikan untuk penanganan banjir. Sementara anggaran untuk membangun trotoar mencapai Rp1.2 triliun di pos anggaran Dinas Bina Marga.

"(Rp 1 triliun) kan itu masing-masing ada pembelian alat ekskavator di situ ada, terus pembuatan waduk-waduk di masing-masing aliran kan," jelas Junaini.

3. Efisiensi anggaran penanganan banjir

DPRD DKI Bingung Anggaran Trotoar Lebih Besar dari Penanganan BanjirIDN Times/Gregorius Aryodamar P

Junaini menjelaskan bahwa sedikitnya anggaran untuk penanganan banjir terjadi karena adanya efisiensi anggaran. Menurutnya, rencana awal anggaran untuk penanganan banjir besar namun urung terlaksana.

"Sebenarnya sih rencananya besar, cuma karena ada efisiensi anggaran kemarin, itu dikurang-kurangi, malah tadinya Rp425 miliar untuk pembebasan, kurang kan. Anggaran sekarang kami aja nih Rp850 miliar tahun 2019, yang sudah terserap Rp350 miliar. Berarti kan masih ada Rp500 miliar lagi, tapi kan disetop sekarang," jelasnya.

Baca Juga: Bahas Kebijakan Pertahanan, Prabowo Gelar Rapat Bersama DPR 

Topik:

  • Dwi Agustiar

Berita Terkini Lainnya