Firli Bahuri: Anggaran KPK 2022 Rp1,3 Triliun, Naik Rp300 Miliar
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Firli Bahuri mengungkapkan, anggaran lembaga yang ia pimpin pada 2022 mencapai Rp1,3 triliun. Menurut dia, angka tersebut naik sekitar Rp300 miliar dari 2021.
"Terjadi peningkatan anggaran KPK dibanding 2021. Di 2022 KPK dengan anggaran Rp1.343.222.899.000, ini naik kurang lebih Rp300 miliar dari 2021," ujar Firli, Senin (10/1/2022).
Baca Juga: 5 Kasus Dugaan Korupsi Ahok di DKI yang Dilaporkan PNPK ke KPK
1. Firli berharap anggaran KPK dapat digunakan dengan baik
Firli berharap anggaran dari pemerintah tersebut dapat digunakan dengan baik, dalam rangka mencegah dan memberantas tindak pidana korupsi. Ia meminta jajarannya lebih cermat lagi melihat anggaran yang akan dialokasikan pada 2022.
"Saya meminta kepada rekan-rekan semua, silakan simak kembali berapa anggaran yang rekan-rekan akan kelola selama 2022," ujar dia.
2. Anggaran KPK 2021 tak terserap seluruhnya
Editor’s picks
Meski anggarannya naik, kata Firli, ada catatan dari realisasi anggaran tahun sebelumnya. Sebab, pada 2021 tak semua anggaran KPK dipakai.
"Dalam 2021 serapan anggaran kita mencapai 95,7 persen. Sekjen KPK menyerap anggaran 96,7 persen; kedeputian pendidikan dan peran serta masyarakat 87,5 persen; kedeputian pencegahan dan monitoring 90,2 persen; kedeputian penindakan dan eksekusi 95,1 persen, kedeputian koordinasi dan supervisi 93,3 persen; kedeputian informasi dan data 94,1 persen; inspektorat 82,1 persen; sekretariat dewas 84,6 persen," papar dia.
Baca Juga: KPK: Terdakwa Korupsi Tanah Kuburan Johan Anuar Meninggal karena Sakit
3. Firli sebut 2022 merupakan tahun yang lebih kompleks
Mantan Kapolda Nusa Tenggara Barat dan Sumatra Selatan itu berharap evaluasi realisasi anggaran 2021 diperhatikan, sehingga realiasasi anggaran 2022 lebih baik lagi. Menurut dia, 2022 merupakan tahun yang lebih kompleks dari sebelumnya.
"Tentulah evaluasi 2021 menjadikan titik tolak kita untuk bekerja ke depan, karena mengingat 2022 tantangan yang kita hadapi tentulah lebih kompleks dari pada 2021," pungkas Firli Bahuri.