Gagal Negeri, Siswa DKI Masuk Swasta Dibantu Biaya Hingga Rp2,5 Juta
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta rencananya menganggarkan Rp171 miliar untuk membantu siswa yang gagal diterima di sekolah negeri, dan masuk ke sekolah swasta pada tahun ajaran 2020/2021. Para pelajar tersebut akan dibantu membayar uang pangkal sekolah swasta.
Bantuan tersebut ditujukan bagi siswa yang masuk pada jenjang Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menegah Pertama (SMP), dan Sekolah Menegah Atas (SMA) atau Sekolah Menegah Kejuruan (SMK).
Baca Juga: PPDB DKI Jakarta Sisakan 7.758 Kursi Kosong, Mayoritas di Kep Seribu
1. Masing-masing siswa mendapat bantuan Rp1-2,5 juta
Dalam rapat pimpinan yang diunggah di YouTube Pemprov DKI Jakarta, disebutkan bahwa sebanyak 9.959 siswa SD masing-masing akan mendapat bantuan uang pangkal senilai Rp1 juta.
Kemudian, sebanyak 27.766 siswa SMP masing-masing akan mendapat bantuan senilai Rp1,5 juta. Sedangkan sebanyak 47.784 siswa SMA dan SMK akan mendapat masing-masing Rp2,5 juta.
"Sudah kasih semua yang masuk swasta, uang pangkalnya dibantu Rp1 juta, Rp1,5 juta, Rp2,5 juta, semuanya. Rakyat kita juga merasa tenang, gak perlu ngurus surat miskin macam-macam," ujar Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dalam video rapat yang dikutip IDN Times, Senin (21/7/2020).
2. Dinas pendidikan diminta mengkaji SPP bulanan sekolah swasta
Editor’s picks
Anies juga meminta Dinas Pendidikan untuk mengkaji biaya Sumbangan Pembinaan Pendidikan (SPP) tiap bulannya di sekolah swasta. Tujuannya, agar siswa terdampak pandemik COVID-19 atau virus corona bisa terbantu.
"Jadi kita bantu di situ. Ini uang pangkal nih. Nah nanti kita lihat data SPP swasta. Coba kalau boleh tahu bu, berapa SPP-nya?" tanya Anies.
"Ada yang Rp200 ribu, ada yang Rp700 ribu, ada yang Rp900 ribu. (Range tengah) Rp800 ribu, Rp1 juta," jawab Kepala Dinas Pendidikan Nahdiana.
3. Biaya SPP mahal akan membuat siswa enggan masuk sekolah swasta
Menurut Anies, apabila SPP sekolah swasta terlalu mahal akan membuat orang tua siswa enggan untuk membayar, meski sudah dibantu uang pangkal.
"Ini harus duduk, mengatur cara pembiayaan SPP itu, sehingga orang tua bisa merencanakan," jelas Anies.
Baca Juga: Pemprov DKI, Tolong Gratisin Biaya Sekolah Swasta Anak Gak Mampu, Ya!