Gerakan Berbagi HP untuk Belajar Online Siswa Tak Mampu saat COVID-19
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Pandemik COVID-19 atau virus corona yang menerpa Indonesia berpengaruh terhadap banyak aspek kehidupan. Salah satu yang terdampak adalah kegiatan belajar mengajar yang harus dilakukan secara online.
Sayangnya, masih banyak orang kesulitan mendapat gawai untuk ikut Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) atau sekolah online, yang diinstruksikan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim tersebut.
Karena itu, sebanyak 11 jurnalis yang tergabung dalam Wartawan Lintas Media menginisiasi bantuan smartphone untuk anak-anak yang membutuhkan di Indonesia.
Baca Juga: Kisah Warga Bandung yang Jadikan Teras Rumah dan WiFi Gratis untuk Siswa PJJ
1. Awal tercetusnya gerakan ini
Salah satu inisiator Wartawan Lintas Media, Ghina Ghaliya, bercerita kepada IDN Times bahwa gerakan tersebut bermula dari ide sejumlah jurnalis yang ingin menggalang dana untuk membuat dapur umum.
Dapur umum itu, kata Ghina, untuk membantu orang-orang terdampak pada masa awal pandemik COVID-19 di Indonesia. Namun, karena mereka tak tahu siapa yang akan memasak sementara uang donasi sudah terkumpul banyak, maka uang itu dibelikan sembako untuk pekerja informal di jalanan.
"Dari situ berlanjut terus ke uang kontrakan dan akhirnya HP (handphone)," ujar Ghina kepada IDN Times, Kamis 20 Agustus 2020.
2. Ide berbagi handphone berawal dari seorang pemulung
Editor’s picks
Ide berbagi handphone berawal saat Ghina melihat ibunya memberi barang bekas ke seorang pemulung. Pemulung tersebut, kata Ghina, juga meminta HP bekas karena anaknya perlu untuk ikut PJJ.
"Gue pikir 'oh memang butuh kali ya'. Akhirnya gue ngomong ke teman-teman deh, 'mau gak nih bikin program donasi HP bekas?' Akhirnya jalan deh," ujar dia.
3. Tak sembarang anak bisa menerima bantuan handphone
Tak semua anak kurang mampu bisa mendapat bantuan HP untuk PJJ. Sebab, Wartawan Lintas Media akan menyeleksi anak-anak yang layak mendapat bantuan.
Caranya, kata Ghina, calon penerima diminta isi data diri dan membuat essay supaya kondisinya diketahui. Selain itu, calon penerima bantuan akan diminta mengirimkan foto nilai rapor terakhir untuk memastikan calon penerima benar-benar murid sekolah formal.
"Setelah itu kita verifikasi lagi (dengan cara) video call atau telepon," jelasnya.
4. Sudah mengirim bantuan hingga Aceh
Sejak dimulai pada 18 Juni 2020, Wartawan Lintas Media berhasil mengumpulkan donasi berupa uang senilai Rp534,8 juta dan ratusan smartphone. Ghina mengungkapkan, bantuan tersebut dikirimkan ke sejumlah daerah di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi.
"Tapi ada juga di daerah lain kayak Tegal dan Aceh," jelasnya.
Baca Juga: Mengharukan, Buruh Ini Nekat Curi HP demi Anaknya Bisa Belajar Online