Gugus Tugas: Penularan COVID-19 Paling Rawan Terjadi Saat Makan

Droplet mudah menyebar karena saat makan tak pakai masker

Jakarta, IDN Times - Anggota Tim Pakar Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19, Dewi Nur Aisyah mengungkap ada sejumlah titik rawan penularan virus corona. Contoh yang pertama adalah ketika kita makan dan kedua adalah ketika kita berada di transportasi umum.

Hal tersebut diungkapkan Dewi dalam webinar Ngobrol Seru bertajuk Bahaya Klaster COVID-19 di Asrama, Millennials Kudu Waspada oleh IDN Times pada Senin (13/7/2020).

1. Droplet mudah menyebar saat makan

Gugus Tugas: Penularan COVID-19 Paling Rawan Terjadi Saat MakanIDN Times/Anggun Puspitoningrum

Dewi mengatakan, saat sedang makan merupakan salah satu contoh kondisi rawan penularan virus corona. Sebab, pada saat makan kita tidak akan memakai masker.

"Ketika makan kita buka masker, saat kita gak jaga jarak droplet bisa masuk," ujarnya.

Demi meminimalisir penularan, ia menyarankan agar menggunakan hand sanitizer dan juga menyemprot meja dan alat makan yang digunakan.

Baca Juga: Penularan COVID-19 Lewat Airborne, PDPI: Pakai Masker Dalam Ruangan!

2. Karyawan disarankan kerja dari rumah, kalau gak bisa perusahaan harus atur sif kerja

Gugus Tugas: Penularan COVID-19 Paling Rawan Terjadi Saat MakanDewi Nur Aisyah dalam Ngobrol Seru dengan Tema "Bahaya Klaster COVID-19 di Asrama, Millenials Kudu Waspada" (IDN Times/Besse Fadhilah)

Contoh kedua adalah di transportasi umum. Dewi berpendapat, mungkin saja di kantor telah dilakukan protokol kesehatan secara ketat, namun penularan rawan terjadi ketika perjalanan dari dan menuju kantor menggunakan transportasi umum.

"Kalau bisa WFH, WFH. Kalau gak bisa, coba diatur sif kerjanya," jelasnya.

3. Pengaturan sif kerja merupakan hal penting dalam meminimalisir penularan COVID-19

Gugus Tugas: Penularan COVID-19 Paling Rawan Terjadi Saat MakanDewi Nur Aisyah dalam Ngobrol Seru dengan Tema "Bahaya Klaster COVID-19 di Asrama, Millenials Kudu Waspada" (IDN Times/Besse Fadhilah)

Imbauan sif kerja berlaku bagi semua perusahaan. Dewi mengatakan apabila sif kerja tak diatur maka penumpukan orang rentan terjadi.

"Karena ketika sifnya dijeda, ini tidak terjadi penumpukan ketika makan siang. Kalau semua makan siang bareng, kantinnya penuh sudah gak mungkin jaga jarak," jelasnya.

Baca Juga: Jokowi: Vaksin COVID-19 Mulai Diproduksi Januari 2021

Topik:

  • Dwifantya Aquina

Berita Terkini Lainnya