Guru Korban Penembakan KKB di Beoga Papua Bertambah Jadi Dua
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Kapolda Papua Irjen Pol Mathius Fakhiri mengatakan korban penembakan kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Beoga, Kabupaten Puncak, Papua, bertambah.
Dia menyebut ada laporan bahwa kepala sekolah yakni Yonatan Randen, menjadi korban penembakan di Julugoma, Distrik Beoga, Jumat (9/4/2021) saat bersama warga hendak mengungsi ke Koramil Beoga.
"Saat ini warga sudah mengungsi ke pos TNI di Beoga dan akan segera dievakuasi ke Sugapa, Kabupaten Intan Jaya. Lebih dekat ke Sugapa daripada ke Ilaga," kata Fakhiri di Jayapura, seperti dikutip dari ANTARA, Sabtu (10/4/2021).
1. Kondisi mencekam, tidak ada yang berani mendarat di Beoga
Dia menyebut, jenazah kedua korban penembakan belum dievakuasi karena tidak ada yang berani mendarat di Beoga.
"Penembakan yang dilakukan KKB di Beoga, brutal karena selain menembak juga membakar sekolah yang ada di Julugoma," kata Fakhiri.
Baca Juga: KKB Kembali Berulah, 3 Bangunan Sekolah dan 1 Rumah Guru Dibakar
2. Jumlah anggota KKB cukup banyak, polisi fokus mengamankan warga sipil
Menurut Fakhiri, di Polsek Beoga terdapat 25 anggota Brimob, namun dari laporan yang diterima anggota KKB juga cukup banyak.
"Sehingga lebih fokus mengamankan warga sipil yang kini sudah mengungsi," katanya.
3. Dua guru menjadi korban penembakan KKB
Kasus penembakan terhadap guru di Beoga menyebabkan dua orang meninggal yakni Oktovianus Rayo (42) ditembak Kamis (8/4/2021) dan Yonathan Randen yang ditembak Jumat kemarin.
Jenazah kedua nya dijadwalkan dievakuasi Sabtu (10/4) ke Timika kemudian Makassar dan selanjutnya ke Toraja untuk dimakamkan.
Baca Juga: Guru di Puncak Papua Ditembak, Polisi Buru KKB Pimpinan Nau Waker