Indonesia Jadi Penyumbang Devisa Terbesar Kedua Bagi Singapura
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Meski pada 2018 nilai tukar rupiah sempat bergejolak, nyatanya Indonesia masih jadi negara penyumbang devisa terbesar kedua bagi Singapura.
Menurut data yang dirilis Singapore Tourism Board, Indonesia hanya kalah dari China.
"Pasar Indonesia tetap kuat meski mata uang rupiah sempat melemah," kata Direktur Area Indonesia Singapore Tourism Board (STB), Raymond Lim, di Jakarta, Kamis (14/2).
Baca Juga: Ani Yudhoyono Sakit, Jokowi Atur Waktu Jenguk ke Singapura
1. Wisatawan Indonesia menyumbang kenaikan devisa 8 persen
Berdasarkan data yang dirilis STB, Wisatawan Indonesia yang bertandang ke Singapura turut menyumbang kenaikan 8 persen pada 2018, senilai Rp 22,09 triliun.
"Kami memang menyasar kualitas di atas kuantitas," kata Raymond.
2. Jumlah kunjungan wisatawan Indonesia ke Singapura alami kenaikan 2 persen
Editor’s picks
Raymond mengatakan, jumlah kunjungan wisatawan Indonesia pada 2018 mengalami peningkatan 2 persen atau sekitar tiga juta orang.
"Indonesia merupakan salah satu pasar utama yang terpenting bagi Singapura," ujar dia.
3. Kapal pesiar di Singapura jadi salah satu daya tarik wisatawan Indonesia
Wisata kapal pesiar nampaknya tengah populer di kalangan wisatawan Indonesia. Buktinya jumlah penumpang kapal pesiar dari Indonesia naik sebesar 69 persen dari tahun sebelumnya.
"Tentu ini performa yang bagus," tutur Raymond.
4. STB akan lakukan sejumlah langkah untuk jaga pertumbuhan pasar Indonesia
STB akan melakukan sejumlah langkah untuk jaga pertumbuhan pasar Indonesia. Salah satu langkahnya dengan mengembangkan sektor pariwisata agar Singapura tetap menjadi tujuan wisata.
Contohnya, Jewel Changi Airport saat ini sedang dikembangkan sebagai kompleks gaya hidup multiguna. Di sana akan ada air terjun dalam ruang terbesar di dunia, forest valley, taman dalam ruang lima tingkat, dan canopy park yang segera dibuka.
Baca Juga: Avtur Pertamina Mahal, Dirut BUMN Rini Bandingkan dengan Singapura