Ini Pemicu Kekerasan Kelompok Bersenjata di Papua Versi Kapolri

Puluhan pekerja dikabarkan dibantai di Nduga, Papua

Jakarta, IDN Times - Kapolri Jenderal (Pol) Tito Karnavian menilai, pemicu utama tindak kekerasan yang terjadi di Papua adalah masalah kesejahteraan. Dia menilai, pembangunan infrastruktur agak terlambat masuk Papua.

Hal ini menanggapi kasus kekerasan terbaru di Papua, yakni penembakan 31 pekerja PT Istaka Karya di Kali Yigi dan Kali Aurak, Kabupaten Nduga, Papua, Minggu (2/12).

Baca Juga: 31 Pekerja Proyek Jembatan di Papua Dibantai, Begini Kronologinya

1. Pembangunan infrastruktur terlambat karena faktor geografis yang sulit

Ini Pemicu Kekerasan Kelompok Bersenjata di Papua Versi KapolriGoogle Maps

Menurut Tito, pembangunan infrastruktur memang terlambat karena faktor geografis yang sulit. 

"Akar masalah utama dari aksi kekerasan bersenjata oleh kelompok-kelompok ini terutama karena memang masalah pembangunan, masalah kesejahteraan," kata Tito di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (5/12), seperti dikutip dari Antara

Keterlambatan pembangunan infrastruktur itu dia duga memicu kelompok-kelompok yang tidak sabar untuk menampilkan eksistensi mereka.

2. Kapolri tegaskan, akses jalan Trans Papua akan terus dikerjakan

Ini Pemicu Kekerasan Kelompok Bersenjata di Papua Versi KapolriFacebook/Presiden Joko Widodo

Insiden ini, menurut Tito, tidak menyurutkan langkah pemerintah untuk terus membuka akses jalan Trans Papua sepanjang 4.600 kilometer. Presiden Jokowi, ujar Tito, tetap mendorong pembangunan dengan memerintahkan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono serta Zeni TNI untuk membangun jalan.

"Mereka menunggu pembangunan ini. Ini yang membuka akses kepada mereka. Tapi ya kelompok-kelompok ini seringkali mereka tidak sabar, menunjukkan eksistensi," ujar Tito.

3. Dulu, gangguan kelompok bersenjata kerap terjadi di Papua Barat

Ini Pemicu Kekerasan Kelompok Bersenjata di Papua Versi KapolriANTARA FOTO/Iwan Adisaputra

Tito mengatakan insiden gangguan bersenjata dahulunya kerap terjadi di kawasan Papua Barat. Namun karena pembangunan telah berjalan baik, gangguan keamanan di wilayah itu tidak lagi muncul.

Kapolri menjelaskan informasi sementara terdapat 19 pekerja pembangun jembatan Distrik Yall, Kabupaten Nduga tewas karena diserang kelompok kriminal bersenjata.

Selain itu, satu personel TNI juga gugur ketika Pos TNI di Mbua diserang oleh KKB.

4. Balai Besar Pembangunan Jalan Nasional wilayah Papua mengkhawatirkan nasib para pekerja proyek

Ini Pemicu Kekerasan Kelompok Bersenjata di Papua Versi KapolriKeluarga korban penembakan di Nduga, Papua (ANTARA FOTO/Iwan Adisaputra)

Sementara itu, Balai Besar Pembangunan Jalan Nasional (BBPJN) Wilayah XVIII Papua mengkhawatirkan nasib para pekerja proyek pembangunan jembatan di Distrik Yall, Kabupaten Nduga. Hingga kini, kata Kepala BBPJN Wilayah XVIII Papua Oesman Marbun mengaku belum bisa memastikan nasib aparatur sipil negara (ASN) PUPR yang bertugas mengawasi pembangunan jembatan yang dilakukan PT Istaka. 

Sejauh ini, BBPJN masih terus berkoordinasi dengan aparat keamanan untuk mengetahui perkembangan serta nasib para pekerja dan ASN, serta upaya mengevakuasinya.

5. PT Istaka membangun jembatan 41 titik di Kabupaten Nduga

Ini Pemicu Kekerasan Kelompok Bersenjata di Papua Versi KapolriGoogle Map

Lebih lanjut dia mengungkapkan PT Istaka membangun jembatan di 41 titik di Kabupaten Nduga.

Sementara itu, Kepala Satker Wamena Togap Manik secara pisah mengakui Efrand Hutagaol selaku ASN di lingkungan Kementerian PUPR ditugaskan ke Nduga sejak Jumat (30/11) dan belum diketahui nasibnya.

Dilaporkan pada Minggu (2/12) KKSB membunuh puluhan karyawan PT Istaka yang sedang melakukan pengerjaan pembangunan jembatan di Distrik Yall.

Awalnya, dilaporkan 24 pekerja tewas dibunuh KKSB dan 10 lainnya berhasil melarikan diri dan diamankan tokoh masyarakat setempat. Namun, ada informasi juga yang menyebut 31 pekerja yang tewas. Namun, belum dapat diketahui perkembangan terbaru akibat sulitnya komunikasi.

Baca Juga: Jadi Korban Penembakkan KKB di Papua, Jenazah Serda Handoko Dievakuasi

Topik:

  • Ita Lismawati F Malau

Berita Terkini Lainnya