Jaksa Agung Sebutkan Indikator Keberhasilan Kerja Aparat, Apa Saja?
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Jaksa Agung ST Burhanuddin menyebut ada sejumlah indikator keberhasilan aparat penegak hukum dalam bekerja. Ia menegaskan keberhasilan kerja aparat penegak hukum tidak bisa dinilai dari jumlah penjahat yang dipenjarakan.
Hal tersebut dipaparkannya saat menjadi pembicara Rapat Kerja Nasional Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) pada Jumat (5/3/2021).
Lalu, apa saja indikator keberhasilan aparat penegak hukum versi Burhanuddin?
1. Gak cuma dari banyaknya penyelesaian kasus
Baca Juga: Kejagung Belum Bisa Eksekusi Aset Rampasan Jiwasraya, Ini Alasannya
Burhanuddin mengatakan, keberhasilan aparat penegak hukum tidak hanya diukur dari berapa kasus yang diselesaikan. Selain itu, keberhasilan aparat juga tidak hanya diukur dari berapa banyak penjahat yang dipenjara.
"Melainkan berapa kerugian negara yang bisa diselamatkan," jelasnya.
2. Kejagung berupaya cegah kerugian negara
Ia mengatakan Kejagung terus berupaya membuat pencegahan kerugian negara. Program itu meorientasikan kembali pencegahan dan penegakan hukum.
"Tidak lagi menitikberatkan pada berapa banyak perkara tindak pidana korupsi yang ditangani, tapi lebih kepada upaya menjamin suatu wilayah bebas tindak pidana korupsi," ujarnya.
3. Sejumlah tokoh hadir dalam Rakernas HIPMI
Dalam Rakernas HIPMI tak hanya ST Burhanuddin yang hadir. Ada sejumlah tokoh yang hadir baik secara langsung maupun virtual.
Beberapa tokoh tersebut di antaranya Presiden Joko "Jokowi" Widodo, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno, Menteri BUMN Erick Thohir, hingga Kapolri Jenderal Listyo Sigit.
Baca Juga: Jokowi Sebut Kabinet Indonesia Maju Seperti Kabinet HIPMI