Kapolri Mau Rekrut Pegawai Nonaktif KPK, TWK Dinilai Gak Bermakna

MAKI sebut itu bukti wawasan kebangsaan Novel Cs gak merah

Jakarta, IDN Times - Masyarakat Antikorupsi Indonesia (MAKI) menilai niat Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo merekrut pegawai nonaktif Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) merupakan langkah yang baik. Namun, hal itu menunjukkan bahwa hasil tes wawasan kebangsaan (TWK) yang membuat 56 pegawai dipecat menjadi tak bermakna.

"Jika Kapolri justru menginginkan merekrut mereka, artinya TWK yang dilakukan mereka itu gak bermakna. Kalau dianggap gak lolos kenapa Kapolri merekrut? Berarti Kapolri melihatnya TWK KPK itu gak relate dan gak punya kekuatan hukum apapun karena justru malah direkrut," ujar Koordinator MAKI, Boyamin Saiman pada Rabu (29/9/2021).

Baca Juga: Disetujui Jokowi, Kapolri Tarik 56 Pegawai KPK Tak Lolos TWK Jadi ASN

1. Wawasan kebangsaan Novel cs dinilai gak bernilai merah

Kapolri Mau Rekrut Pegawai Nonaktif KPK, TWK Dinilai Gak BermaknaPegawai nonaktif KPK lakukan aksi protes di depan Gedung KPK pada Rabu (15//9/2021). (IDN Times/Aryodamar)

Rencana Listyo Sigit meminang Novel Baswedan cs disebut membuktikan bahwa kesimpulan bahwa mereka wawasan kebangsaan mereka memiliki nilai merah dan tak bisa dibina lagi adalah hal yang salah. Menurut Boyamin langkah ini membuktikan sebaliknya.

"Kalau Kapolri ngomong seperti itu berarti kan mereka justru dinilai hebat wawasan kebangsaannya karena memberantas korupsi adalah bagian pengabdian pada bangsa dan negaranya," ujar Boyamin.

Baca Juga: BEM SI Ultimatum Jokowi Segera Tuntaskan Kisruh TWK KPK

2. MAKI apresiasi Jokowi dan Kapolri

Kapolri Mau Rekrut Pegawai Nonaktif KPK, TWK Dinilai Gak BermaknaPelantikan Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia, Listyo Sigit Prabowo pada Rabu (27/1/2021) (Youtube.com/Sekretariat Presiden)

Boyamin pun mengapresiasi Presiden Joko "Jokowi" Widodo dan Listyo Sigit. Sebab, rencana meminang Novel cs ke kepolisian merupakan bentuk penghormatan atas pengabdian di KPK dan dalam memberantas korupsi di Indonesia selama ini.

"Saran saya ya diterima, karena ini bentuk penghargaan dan justru bisa membedol deso kepada Dittipikor Mabes Polri Bareskrim dan itu akan memperkuat Mabes Polri dalam melakukan pemberantasan korupsi," ujarnya.

Baca Juga: Anita Wahid: Jika Disuruh Ikut TWK KPK, Gus Dur Belum Tentu Lolos 

3. Kapolri klaim dapat restu Jokowi soal rencana meminang Novel cs

Kapolri Mau Rekrut Pegawai Nonaktif KPK, TWK Dinilai Gak BermaknaPelantikan Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia, Listyo Sigit Prabowo pada Rabu (27/1/2021) (Youtube.com/Sekretariat Presiden)

Diketahui, Listyo Sigit mengatakan bahwa ia berminat meminang 56 pegawai nonaktif KPK yang bakal dipecat 30 September 2021 menjadi anggota Polri. Mereka diharapkan bisa memperkuat Polri khususnya dalam bidang tindak pidana korupsi (Tipikor).

"Rekam jejak dan pengalaman di tipikor sangat bermanfaat untuk memperkuat jajaran organisasi Polri yang sedang kita kembangkan," kata Listyo dalam siaran persnya melalui video, Selasa (28/9/2021).

Untuk menunaikan niat tersebut, Listyo Sigit bahkan telah bersurat pada Jokowi melalui Menteri Sekretaris Negara Pratikno. Ia mengklaim Jokowi sudah membalas surat dan setuju dengan niatnya. Ia pun ndiminta berkoordinasi dengan Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara (KemenPAN-RB) dan Badan Kepegawaian Negara (BKN).

"Proses sedang berlangsung, mekanismenya seperti apa sedang kita diskusikan bisa merekrut 56 orang tersebut menjadi ASN Polri," katanya.

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya