Positivity Rate Harian COVID-19 di Jakarta Turun Jadi 9,8 Persen

Tingkat positif COVID-19 di Jakarta disorot Jokowi

Jakarta, IDN Times - Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Widyastuti mengungkapkan, tingkat positivity rate (tingkat positif virus corona) di Ibu Kota, pada Senin (13/7/2020) ini, membaik dibandingkan hari Minggu kemarin. Namun, angkanya terhitung masih tinggi.

"Kalau per harian kemarin kita 10,5 persen, hari ini sudah menjadi 9,8 persen," jelas Widiyastuti kepada wartawan di Balai Kota DKI Jakarta.

Baca Juga: Kasus COVID-19 Naik Terus Karena Anies Tidak Setegas Jokowi dan Ahok? 

1. Positivity rate COVID-19 mingguan Jakarta mencapai 5,5 persen

Positivity Rate Harian COVID-19 di Jakarta Turun Jadi 9,8 PersenKepala Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta, Widyastuti (Dok. Pemprov DKI Jakarta)

Widyastuti melanjutkan, bila melihat data positivity rate per mingguan, Jakarta ada di kisaran 5,5 persen. Sementara Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menetapkan standar positivity rate di bawah lima persen.

"Artinya peningkatannya sudah menurun. Kami mingguannya sekitar lima persen, tapi hariannya kebetulan karena positifnya tinggi," jelas dia.

2. Tingkat positivity rate Jakarta disorot Jokowi

Positivity Rate Harian COVID-19 di Jakarta Turun Jadi 9,8 PersenDok. Biro Pers Kepresidenan

Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengumumkan bahwa positivity rate COVID-19 di ibu kota mencapai 10,5 persen pada Minggu, 12 Juli 2020. Hal ini pun disoroti Presiden Joko "Jokowi" Widodo dalam rapat terbatas.

"Kondisi di Jakarta laporan terakhir yang saya terima angka positivity rate-nya melonjak dari 4 sampai 5, sekarang sudah 10,5 persen. Tolong betul-betul dijadikan perhatian," kata Jokowi saat memberikan arahan di rapat terbatas, yang disiarkan langsung di channel YouTube Sekretariat Presiden, Senin (13/7/2020).

3. Jokowi minta kampanye protokol kesehatan dimasifkan

Positivity Rate Harian COVID-19 di Jakarta Turun Jadi 9,8 Persen(Youtube/Sekretariat Presiden)

Jokowi meminta agar kampanye tentang protokol kesehatan dilakukan lebih masif. Seperti jaga jarak hingga rajin mencuci tangan.

"Saya ingin memberikan apa yang segera harus kita lakukan menyikapi adanya kenaikan kasus positif, kasus baru yang bertambah. Saya kira terakhir kita ada kasus positif 1.681, yang pada hari Kamis lalu juga berada pada posisi 2.500 kasus positif, karena ada kasus di Secapa," tutur Jokowi.

Baca Juga: Secapa AD Jadi Klaster Corona Terbesar, Pemkot Bandung Lanjutkan AKB

Topik:

  • Sunariyah

Berita Terkini Lainnya