Kasus KPPS Meninggal Bertambah, Pemerintah Didesak Sediakan Asuransi

KPPS bawa citra demokrasi Indonesia harum di mata dunia

Jakarta, IDN Times - Sejumlah petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) dikabarkan meninggal dunia setelah menunaikan tugasnya dalam pemilu Serentak 2019, 17 April lalu.

Merespon musibah itu, Perkumpulan untuk Pemilu dan Demokrasi (Perludem) mendesak pemerintah untuk segera mengatur skema asuransi dan perlindungan kepada petugas.

"Para petugas yang mengalami menjadi korban jiwa dan yang sakit atau pun luka karena kecelakaan kerja harusnya negara memberi kompensasi yang sepadan," kata Direktur Perludem Titi Anggraini di Gedung Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Menteng, Jakarta Pusat, Minggu, (21/4).

1. Jumlah kematian pada Pemilu 2019 lebih banyak dibandingkan sebelumnya

Kasus KPPS Meninggal Bertambah, Pemerintah Didesak Sediakan AsuransiIDN Times/Yogie Fadila

Menurutnya, para petugas KPPS perlu mendapat asuransi seperti kesehatan, kematian, ketenagakerjaan atau kecelakaan kerja. terlebih mengingat jumlah korban jiwa pada Pemilu 2019 lebih banyak ketimbang pemilu-pemilu edisi sebelumnya.

"Pemerintah harus memikirkan skema itu karena memang harus diakui memang tahun ini kalau di bandingkan dengan 2004, 2009, 2014. 2019 adalah peristiwa dimana korban jiwa itu paling banyak," ungkap Titi. 

2. Petugas KPPS layak mendapat asuransi karena kontribusi yang besar pada negara

Kasus KPPS Meninggal Bertambah, Pemerintah Didesak Sediakan AsuransiIDN Times/Gregorius Aryodamar P

Titi menilai petugas KPPS layak mendapat asuransi karena kontribusi besar terhadap jalannya pesta demokrasi lima tahunan ini. Apalagi pemilu kali ini, disebut sebagai pemilu serentak terbesar dan dipuji di dunia internasional. 

"Apalagi kan mereka gugur dalam tugas, mereka membawa nama baik tidak hanya Indonesia, tapi Indonesia di mata dunia karena menyelenggarakan pemilu paling besar serentak di dunia," jelasnya. 

Baca Juga: Ketua KPPS di Cianjur Meninggal Dunia, Begini Kronologisnya

3. Ketua KPPS di Cianjur meninggal dunia

Kasus KPPS Meninggal Bertambah, Pemerintah Didesak Sediakan AsuransiIDN Times/Yogie Fadila

Kasus meninggalnya petugas KPPS yang terkini terjadi di Cianjur. Seorang Ketua KPPS di Desa Kertajati, Kecamatan Cidaun, Cianjur, Jawa Barat, meninggal dunia, Jumat (19/4). Ia sempat mendapatkan perawatan medis di rumah sakit terdekat dan diduga akibat kekelahan menjalankan tugas mengawal Pemilu 2019.

Camat Cidaun, Herlan Iskandar menjelaskan bahwa ketua KPPS bernama Somantri itu sempat masuk klinik karena mengeluh sakit pada bagian dada pada 17 April. Setelah mendapatkan penanganan, pria yang sudah beberapa kali menjadi panitia pemilu itu, melanjutkan pekerjaannya di PPS.

Bahkan memasuki hari kedua setelah pemilu, pria berusia 50 tahun itu masih sempat mendatangi kantor PPS untuk mengantarkan rekapan dan logistik yang telah dihitung serta melanjutkan tugas laporan administrasi hingga malam menjelang.

"Menjelang tengah malam Somantri kembali mengeluh sakit di bagian dada, sehingga tidak sadarkan diri. Petugas keamanan PPS dan anggota membawanya ke RSU Cidaun untuk mendapatkan pertolongan medis," kata Mamat rekan sesama anggota PPS Kertajati seperti diberitakan Antara, Minggu (21/4).

Selang beberapa jam mendapat perawatan Somantri yang diduga kelelahan itu, menghembuskan nafas terakhir dan keesokan harinya langsung dimakamkan di pemakaman umum setempat.

Oleh karena itu, Herlan menduga Somantri meninggal dunia diduga akibat kelelahan karena sejak beberapa hari sebelum dan sesudah pemilu bekerja siang malam mengurus TPS.

4. Ini bukan kasus pertama petugas KPPS yang meninggal dalam Pemilu 2019

Kasus KPPS Meninggal Bertambah, Pemerintah Didesak Sediakan AsuransiANTARA FOTO/Andika Wahyu

Selain Somantri, terdapat sejumlah petugas KPPS yang meninggal akibat bertugas dalan Pemilu 2019. beberapa di antaranya yakni Agus Susanto (40) di TPS 04 Kelurahan Tlogomas, Lowokwaru, Kota Malang, Jawa Timur.

Kemudian, di Kabupaten Tasikmalaya yakni Supriyanto (54) TPS 11 Kampung Ciburaleng, Desa Cidugaleun, Kecamatan Cigalontang dan Jeje (60) TPS 02 Kampung Mandala Mekar, Kecamatan Jatiwaras.

Selain itu, ada pula Deden Damanhuri di TPS 03 Cipeundeuy, Bojong, Purwakarta, Jawa Barat yang meninggal dunia saat bertugas.

Baca Juga: Lelah Kawal Pemilu 2019, Anggota KPPS Sukoharjo Meninggal 

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya