Banyak Pohon Ditebang, DPRD DKI Minta Revitalisasi Monas Dihentikan

Padahal Monas merupakan ruang terbuka hijau

Jakarta, IDN Times - Komisi B DPRD DKI Jakarta melakukan pemeriksaan mendadak ke sisi selatan Monumen Nasional (Monas), Senin (20/1).

Saat berada di lokasi, mereka merasa kecolongan karena banyak pohon ditebang meski merupakan salah satu Ruang Terbuka Hijau (RTH). Selain itu, Komisi B menemukan bahwa proyek tersebut dikerjakan dengan anggaran 2019.

"Gini deh, disetop dulu ini kerjaan. Tidak ada pekerjaan anggaran 2019 dikerjakan di 2020. Saya minta ini disetop," ujar Sekretaris Komisi B Pandapotan Sinaga di lokasi.

Baca Juga: [Foto] Sisi Selatan Monas Gundul demi Revitalisasi

1. Komisi B heran mengapa anggaran 2019 tapi proyek dikerjakan pada 2020

Banyak Pohon Ditebang, DPRD DKI Minta Revitalisasi Monas DihentikanRevitalisasi Monas (IDN Times/Gregorius Aryodamar P)

Ketika anggota dewan bertanya pada perwakilan kontraktor yang mengerjakan Revitaslisasi Monas, mereka menjelaskan bahwa pengerjaan tersebut menggunakan anggaran 2019.

Hal tersebut membuat Pandapotan beserta sejumlah anggota Komisi B yang ikut terkejut. Sebab, revitalisasi seharusnya dilakukan selama 50 hari sejak November 2019.

"Saya terkejut juga melihat pekerjaan ini, kok dipaksain seperti ini. Kalau pekerjaan anggaran 2019 bisa dikerjakan 2020 pakai anggaran apa? Makanya kita pertanyakan pada pihak perusahaan gak ada yang bisa jawab. Kita cek ke papannya anggaran 2019 dan dikerjakan 50 hari kerja dan kontraknya sekitar November," katanya.

2. Komisi B kecewa revitalisasi mengorbankan banyak pohon ditebang

Banyak Pohon Ditebang, DPRD DKI Minta Revitalisasi Monas DihentikanRevitaslisasi Monas (IDN Times/Gregorius Aryodamar P)

Ketika berada di lokasi, Komisi B sempat berdebat dengan Kepala Bidang Pekerjaan Umum UPK Monas, Rati. Perdebatan terjadi karena Komisi B Tak merasa puas dengan pernyataan Rati ketika ditanya apakah pohon di kawasan Monas ditebang atau tidak.

"Bu, kalau dipindah itu sama akarnya lho harus dicabut. Ini cabut sampai akarnya atau dipotong?" tanya anggota Komisi B, Gilbert Simanjuntak.

Tak puas dengan jawaban Rati, anggota dewan pun bertanya pada perwakilan kontraktor.

"Ada yang dipindah pak, (pohon) yang kecil-kecil itu," jelas perwakilan kontraktor itu.

"Sekecil apa?" tanya Pandapotan.

Perwakilan kontraktor itu pun tak bisa menjawab karena mengaku tak membawa data dan membuat para anggota Komisi B kecewa.

3. Komisi B akan panggil Dinas Cipta Karya, Tata Ruang, dan Pertanahan DKI Jakarta

Banyak Pohon Ditebang, DPRD DKI Minta Revitalisasi Monas DihentikanRevitalisasi Monas (IDN Times/Gregorius Aryodamar P)

Usai sidak, Komisi B akan menyampaikan hasil temuan hari ini dan meneruskan kepada pimpinan DPRD agar segera ditindaklanjuti. Selain itu, Komisi B berencana memanggil Dinas Cipta Karya, Tata Ruang, dan Pertanahan (Citata).

"Kita akan bersurat nanti kita pertanyakan ke (Dinas) Citata, makanya habis ini kita rapat internal. Nanti akan kita koordinasi dan lapor pimpinan. Yang jelas kita menemukan ini, saya pikir ya di depan Balai Kota kita kayak tertipu gitu, kecolongan kita, dan ini gak kelihatan dari jalan, setelah lihat makin curiga kita makin pertanyakan," ujarnya.

Baca Juga: Mal-mal Ini Diduga Langgar Master Plan Jakarta, Siapa Tanggung Jawab?

Topik:

  • Sunariyah

Berita Terkini Lainnya